JAKARTA, KOMPAS.com – Imbas krisis cip global terus mengancam produsen mobil di dunia. Setelah Toyota, Subaru, dan Suzuki, kini giliran Honda Motor yang terkena dampak dari berkurangnya pasokan semikonduktor.
Menurut laporan Nikkei (19/9/2021), produksi Honda di Jepang harus turun 60 persen dari rencana awal pada periode Agustus sampai September 2021.
Hal itu dikarenakan masalah krisis cip dan keterlambatan pengiriman suku cadang akibat pandemi Covid-19.
Bahkan, Honda telah memperkirakan dampak kelangkaan semikonduktor ini akan berlanjut sampai bulan depan.
Honda menjelaskan sedang berupaya meminimalkan pengaruh krisis cip dan pengiriman pasokan suku cadang. Pabrikan berlogo H ini juga masih terus memeriksa dampak dari masalah ini.
Sebagai informasi tambahan, Honda harus menghentikan pabrik di Suzuka dan Sayama, serta bakal mengurangi pasokan N-Box dan Stepwgn.
Honda memperkirakan penjualan global untuk tahun fiskal 2021 turun 150.000 unit dari perkiraan awal, menjadi 4,85 juta unit.
Selain pengurangan produksi, Honda juga dihadapkan dengan antrean pemesanan yang mengular hingga lebih dari satu tahun.
Khususnya untuk Honda Vezel, inden sampai satu tahunan. Kemudian kei car N-One hingga lebih dari enam bulan dalam beberapa kasus.
Boston Consulting Group (BCG) memperkirakan kekurangan cip bakal memangkas produksi mobil global sebesar 7-9 juta unit pada tahun ini.
Pengurangan 10 juta akan membuat penjualan menjadi sekitar 74 juta unit. Atau setara dengan penjualan pada tahun 2020, ketika para pembuat mobil dihantam pandemi.
BCG mengatakan pasokan cip semikonduktor untuk kendaraan tidak akan stabil sampai paruh kedua tahun depan.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/09/20/090200915/giliran-honda-kena-dampak-krisis-cip-produksi-minus-150000-unit