JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini sepeda motor matik masih menjadi favorit konsumen di Indonesia. Mudah untuk dioperasikan menjadi salah satu alasan masyarakat lebih memilih membeli motor matik dibandingkan motor bebek, atau sport.
Meski begitu, tidak sedikit pengguna sepeda motor matik masih salah dalam menggunakan rem. Tak heran jika banyak pengendara motor skutik terlibat kecelakaan karena belum menguasai teknik mengerem yang benar.
Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, pada dasarnya teknik pengereman hampir sama antara motor matik dengan motor lainnya. hanya saja posisi tuas remnya berbeda.
“Teknik pengereman itu sama, dalam artian menggunakan kedua rem secara bersamaan dalam pengoperasiannya. Yang terpenting adalah, sebelum memulai pengereman pengendara harus menutup gas terlebih dahulu secara penuh,” ujar Agus saat dihubungi Kompas.com, Rabu (16/6/2021).
Agus melanjutkan, pengereman dianjurkan menggunakan empat jari untuk rem depan. Dengan begitu maka posisi gas akan tertutup secara penuh karena telapak tangan mendorong gas ke depan.
“Sedangkan untuk pengereman belakang atau tangan kiri membantu pengereman sekaligus menahan untuk menjaga kestabilan kendaraan bermotor,” kata dia.
Untuk porsi pengereman, bila situasi jalan bagus, tidak berpasir dan berbatu. Agus menyarankan, untuk menarik rem depan sedikit lebih kuat supaya jarak pengereman menjadi lebih pendek.
“Tapi kalau jalananya licin dan berpasir, rem depan harus dikurangi dan lebih banyak menggunakan rem belakang,” ucapnya.
Sebab, pada saat dilakukan pengereman, titik beban kendaraan akan bertumpu ke roda depan.
“Jadi kalau pengereman roda depan terlalu kuat dan jalannya licin bisa mengakibatkan pengendara tergelincir,” kata Agus.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/06/16/170200515/begini-teknik-pengereman-motor-matik-yang-benar