JAKARTA, KOMPAS.com - Baterai merupakan komponen yang sangat penting pada kendaraan listrik, khususnya roda empat. Bahkan, bagian ini menentukan harga jual mobil listrik terkait.
Sehingga, cara merawat dan menjaga mobil listrik menjadi penting untuk diketahui bagi calon pemilik, sebagaimana dikatakan Putra Samiaji, Head of Before Service Department PT Hyundai Motors Indonesia (HMID).
"Sebenarnya ada beberapa hal yang dikurangi serta dicegah dalam menggunakan mobil listrik supaya kualitas baterai tak menurun. Tapi secara umum ada tiga yang penting," katanya belum lama ini.
Pertama ialah jangan terlalu sering menggunakan fast charging (DC charger) atau arus yang langsung menuju ke battery management system, tanpa melalui on-board-charger.
Biasakan menggunakan AC charger (alternating current) dengan memanfaatkan listrik rumahan atau kantor dan sebagainya. Walau lebih memakan durasi, tapi berdampak baik.
"Jadi setiap setelah menggunakan mobil, biasakan selalu charge menggunakan listrik rumahan atau wall charging yang disediakan oleh Hyundai," kata Putra.
Kedua, jangan biarkan kapasitas baterai 20 persen ke bawah terlalu sering. Sebab lambat laun bisa mengurangi salah satu bagian di komponen tersebut.
"Kalau untuk suhu udara terlalu panas tidak masalah karena di bagian baterai ada pendinginnya. Terpenting, jangan biasakan baterai mobil 20 persen ke bawah," ucap dia.
"Terakhir paling yang bisa merusak baterai itu modifikasi kelistrikan. Sebab, penambahan suatu komponen yang di luar standar nantinya akan mempengaruhi kinerja baterai itu sendiri," kata Putra lagi.
Belum lagi, tambahnya, bila modifikasi tersebut memotong atau menyambung arus yang sudah ada.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/06/13/152100315/perhatikan-ini-3-pantangan-agar-baterai-mobil-listrik-awet