JAKARTA, KOMPAS.com – Belum lama ini, model bus suites class mulai ramai di Indonesia. Pertama ada karoseri Laksana yang membuatnya, kemudian diikuti oleh Adiputro dan baru-baru ini Tentrem juga turut membuat bus dengan konsep yang serupa.
Namun sebelum tren suites class tadi, sebenarnya juga ada sleeper bus. Sleeper bus ini banyak beroperasi di wilayah Sulawesi. Modelnya seperti kasur bertumpuk yang ada di kabin bus, sehingga penumpang bisa tiduran.
PO bus yang memiliki armada sleeper bus diantaranya PO Putra Jaya dan Bintang Prima di Makassar. Dalam sleeper bus, terdiri dari berbagai kelas dan kasur sebagai kelas tertingginya. Posisi kasur ini biasanya ada di belakang kabin bus.
Jadi untuk kursi di bagian depan sampai tengah, bisa dikatakan kelas eksekutifnya. Sedangkan khusus di kabin belakang, terdiri dari empat sampai delapan kasur yang disusun bertumpuk.
Sedangkan untuk suites class, kabin bus dibuat khusus seperti kabin personal di pesawat. Untuk duduk penumpang pun bukan pakai kasur, melainkan kursi dengan sandaran kaki panjang serta sandaran punggung yang bisa direbahkan sampai 150 derajat.
Export Manager karoseri Laksana, Werry Yulianto mengatakan, sleeper bus sebenarnya tidak sesuai dengan PP Nomor 55 Tahun 2012. Intinya dalam bus tidak boleh menyertakan kasur, harus kursi.
“Regulasi dari pemerintah tidak memperbolehkan tempat tidur. Pada PP Nomor 55 Tahun 2012, untuk uji tipe, yang tertera adalah jumlah kursi atau tempat duduk, bukan tempat tidur,” ucap Werry kepada Kompas.com, belum lama ini.
Selain itu, kursi yang dipasang ke suites class sudah menyertakan sabuk pengaman sebagai peranti keselamatan penumpang. Kalau kasur yang ada di sleeper bus tanpa sabuk pengaman, jadi kurang aman.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/02/25/172200515/catat-ini-bedanya-bus-suites-class-dengan-sleeper