JAKARTA, KOMPAS.com - Curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Jabodetabek dan sekitarnya menyebabkan genangan air cukup tinggi di berbagai titik, tak terkecuali jalan Tol.
Bahkan, pada kawasan tertentu genangan yang terjadi membutuhkan waktu cukup lama agar bisa surut. Seiring dengan hal tersebut, menjadi suatu keharusan untuk pengguna kendaraan bermotor agar memperhatikan beberapa hal.
Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, satu diantaranya ialah prihal gaya berkendara saat melintasi genangan air atau banjir.
"Bila pengendara menghadapi jalanan seperti itu, pertama yang harus dilakukan ialah mengatur kecepatan puncak kendaraan agar tidak mengganggu pengguna jalan di sekitarnya," paparnya kepada Kompas.com belum lama ini.
Mengurangi kecepatan juga dilakukan agar menjaga kendaraan tetap bisa dikendalikan bila secara tiba-tiba menghantam lubang yang tak terlihat atau membutuhkan pengereman.
Serta, lebih mudah mengatur perputaran mesin kendaraan supaya tidak mati secara mendadak alias mogok.
"Tidak jarang yang tak mengatur kecepatan, malah terjatuh karena menginjak lubang. Ia tak bisa mengontrok kendaraannya," ujar Jusri.
Pada kesempatan terpisah, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana juga menyebut manfaat dari mengurangi kecepatan ketika melintasi genangan air untuk meningkatkan kewaspadaan berkendara.
"Dikhawatirkan jalanan ambles akibat cuaca dan lingkungan. Itu sulit diprediksi sehingga tetap harus waspada," kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/02/20/134200315/tips-berkendara-yang-aman-saat-melewati-banjir