JAKARTA, KOMPAS.com – Istilah bando atau topi pada bus merupakan nama lain dari sekat yang memisahkan kaca double glass. Tren bus dengan kaca depan double glass memang sedang diminati saat ini.
Awal tren kaca double glass yaitu pada bus tingkat, lalu di bus Super High Deck (SHD) dan sekarang bus High Deck (HD) juga menggunakannya. Selain di bus besar, model kaca depan ganda ini juga turun ke bodi yang lebih kecil atau medium bus.
Jika pada bus besar, model kaca ganda seperti ini memang tampak pantas, bahkan jadi tren. Tapi bagaimana tampilan bus medium yang menggunakan model double glass ini, apakah pas?
Anggota Forum Bismania Indonesia Dimas Raditya mengatakan, penggunaan bando di medium bus agak kurang pas dan terkesan memaksa. Pasalnya, ukuran kaca atas yang kecil dan kadang bando juga terlalu besar.
“Enggak dapat estetika dan fungsinya sebagai kaca. Ukuran kaca atasnya juga biasanya kecil,” ucap Dimas kepada Kompas.com, Minggu (31/1/2021).
Bando di medium bus ini terkesan memaksa karena mengikuti tren double glass yang ada di bus besar. Jika dibandingkan dimensi tinggi bus besar dan medium, setidaknya ada selisih 50 cm. Dengan begitu, ukuran kacanya juga harus disesuaikan.
“Sebenarnya agak memaksa modelnya karena mengikuti keinginan konsumen yang ingin kaca ganda di medium busnya,” kata Dimas.
Namun setidaknya, model bus ini bisa menyesuaikan dari keinginan pemesan. Beberapa karoseri juga masih menyediakan pilihan single glass untuk bus medium, jadi setidaknya pandangan penumpang jadi tidak terhalang dari kabin bus ke depan.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/02/01/102200115/pantaskah-bus-medium-memakai-bando-