Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Menyalip Kendaraan di Depan Secara Beriringan, Berbahaya!

JAKARTA, KOMPAS.com – Baru saja beredar video bus yang gagal menyalip kendaraan di depannya sehingga bersenggolan dengan sebuah mobil Elf. Video ini diunggah oleh akun Dashcam Indonesia dan sudah ditonton sekitar 20.000 orang.

Berdasarkan video tersebut, bus yang ada di belakang mengikuti bus PO Bagong yang ingin menyalip dua kendaraan di depannya. Bus PO Bagong berhasil mendahului, namun berbeda nasibnya dengan bus yang ada di belakang.

Karena melihat ada kendaraan dari arah berlawanan, bus yang ada di belakang ini langsung banting setir ke kiri dan menabrakan busnya ke Elf. Tentu saja aksi seperti ini sangat berbahaya untuk dilakukan dan memperlihatkan kemampuan pengemudi yang masih kurang.

Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting, Jusri Puluhuhu mengatakan, inilah bentuk kalau mereka enggak paham cara bawa mobil. Mereka mengemudi hanya berdasarkan dari pengalaman saja.

“Yang namanya prosedur menyalip itu tidak boleh tandem atau beriringan. Kalau di depan ada yang menyalip, jangan diikuti,” ucap Jusri kepada Kompas.com, Jumat (18/12/2020).

Menyalip kendaraan merupakan kontributor terbanyak penyebab kecelakaan di jalan. Menyalip adalah situasi yang kritis, kalau di depan ada yang menyalip, tunggu dia lewat dahulu, sudah aman, baru kita menyalip.

“Bukan saat dia menyalip, kita malah ikutan. Pengendara motor banyak yang mati karena itu, mobil banyak yang kecelakaan adu kambing karena hal tersebut,” kata Jusri.

Kecelakaan karena tandem saat menyalip yatu bidang pandangnya yang terhalang mobil di depannya. Terus dia juga ada di lajur lawan, kalau mobil di depannya bisa menyalip, yang di belakangnya belum tentu, nabrak jadinya.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/12/19/110200415/jangan-menyalip-kendaraan-di-depan-secara-beriringan-berbahaya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke