Pada kejadian pertama Quartararo jatuh di tukungan empat di lap delapan. El Diablo mengatakan, dia jatuh karena suhu ban depannya terlalu panas sehingga kehilangan traksi.
"Start saya biasa saja dan saya terjebak di belakang Vinales. Saya lebih cepat dari dia tapi tidak bisa melewatinya karena dia bertahan dengan agresif," katanya mengutip GPOne, Senin (14/9/2020).
Quartararo mengatakan dia mencoba untuk mengejar Jack Miller sekuat tenaga, agar setelah itu bisa berada rombongan depan yang diisi Franco Morbidelli dan Valentino Rossi.
Sayangnya dia terlalu bernafsu ingin cepat berada di depan, padahal balapan bisa dibilang baru dimulai. Sedangkan sejak berada di belakang Vinales ban depannya terlalu panas.
"Saya ingin mengejar Miller kemudian bertarung dengan Rossi dan Morbidelli. Saya balapan seolah itu adalah last lap meski masih ada 19 lap lagi. Saya melakukan kesalahan sendiri dan jatuh karena suhu ban terlalu panas sejak saya berada di belakang Vinales," katanya.
"Kejadian ini membantu saya untuk sisa balapan berikutnya, dan saya yakin itu sebab saya melakukan kesalahan tahun lalu dan hal itu yang membantu saya saat ini," katanya.
Setelah jatuh Quartararo bengkit dan meneruskan balapan meski berada di urutan bawah. Sampai akhirnya dia kemudian masuk pit dan setelah itu tak lama jatuh lagi kedua kali.
"Saya merasa ada yang aneh di mesin seperti hilang tenaga. Saya masuk pit dan beruntung tidak ada apa-apa. Di kejadian kedua saya jatuh tanpa penjelasan, bannya mungkin dingin tapi saya juga tidak menekannya," katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/14/162458715/quartararo-sebut-dirinya-jatuh-karena-vinales