JAKARTA, KOMPAS.com - Dewasa ini fitur pada kendaraan bermotor roda empat yang dipasarkan semakin canggih, menambah keamanan dan kenyamanan pengguna. Hal ini seiring dengan perkembangan di dunia teknologi.
Salah satu fitur mobil kekinian yang kerap disematkan adalah tire pressure monitoring system (TPMS). Sistem elektronik ini dirancang untuk memantau tekanan udara di dalam ban kendaraan.
Sebagaimana diketahui, ban merupakan salah satu komponen yang sangat penting di kendaraan untuk menunjang kenyamanan dan keselamatan berkendara. Terlebih, ban adalah satu-satunya komponen yang bersentuhan langsung dengan permukaan jalan.
Maka, jika tekanan angin pada ban tidak optimal atau ideal (kurang/lebih), tentu akan mempengaruhi performa mobil Anda. Bahkan bisa meningkatkan risiko tidak menyenangkan.
"Biasanya, pemilik mobil direkomendasikan untuk mengecek tekanan ban secara berkala setiap minggu. Tapi tentunya tidak semua orang melakukan ini. Oleh karena itu, dengan adanya TPMS sangat memudahkan karena tekanan ban bisa dipantau terus menerus secara langsung," tulis keterangan resmi Hyundai Indonesia, Minggu (23/8/2020).
Selain itu, manfaat TPMS bagi pemilik atau pengemudi ialah, tidak perlu repot mengecek tekanan ban satu per satu. Kemudian, karena tekanan ban yang sesuai, maka umur ban akan semakin hemat.
Konsumsi bahan bakar juga bisa semakin rendah imbas tekanan ban yang selalu dalam kondisi ideal, mengurangi risiko kecelakaan akibat pecah ban, serta mengurangi emisi yang terbuang sia-sia.
Untuk diketahui, TPMS terbagi menjadi dua yaitu sistem langsung dan tidak langsung.
Sistem tidak langsung (indirect) adalah wujud pertama TPMS dimana sistem memperkirakan tekanan ban berdasarkan parameter tertentu seperti kecepatan dan lainnya. Namun, sistem ini sangat sensitif dan tidak akurat, bahkan perlu dilakukan reset manual jika ada pengisian tekanan ban.
TPMS masa kini adalah sistem langsung (direct) dimana terdapat sensor tekanan pada ban. Umumnya, sensor tersebut diletakkan pada katup pengisian ban, menggantikan penutup plastik biasa. Tapi, banyak juga yang diletakkan pada katup sehingga tidak terlihat.
Data akan diberikan kepada pengemudi lewat layar informasi kendaraan secara wireless. Bisa dalam bentuk sederhana seperti tanda peringatan ban kempes hingga bacaan tekanan yang detail setiap ban.
Sistem ini dulunya terbatas masa pakainya karena menggunakan baterai yang ada masa pakainya. Namun, sekarang sistem TPMS banyak mengambil tenaga mereka dari sistem yang serupa dengan RFID (Radio-Frequency Identification), memungkinkan mereka untuk bekerja selama mungkin.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/08/23/140100215/manfaat-fitur-tire-pressure-monitoring-system-untuk-ban-mobil