JAKARTA, KOMPAS.com – Ban mobil memiliki kode unik yang tertera di dindingnya. Angka dan nomor ini bukan sekadar kode, tapi memiliki arti yang menentukan peruntukan jenis ban.
Dari angka dan huruf di dinding ban kita bisa mengetahui ukuran tapak, lebar dan tinggi ban, diameter, waktu produksi, hingga kecepatan dan daya angkut maksimal ban tersebut.
Zulpata Zainal, PG-On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk, mengatakan, setelah mengetahui arti dari kode angka dan huruf di dinding ban, kita disarankan untuk membeli ban sesuai dengan spesifikasi mobil.
Pemilik mobil bisa melihat spesifikasi kode indeks ban yang direkomendasikan pada buku manual mobil tersebut.
Sebab mengganti ban tidak sesuai dengan spesifikasi standar, dikhawatirkan bisa mengurangi kenyamanan hingga performa yang menurun.
Misal untuk mobil harian, terdapat kode indeks H yang menandakan kecepatan maksimal berada di angka 210 kpj.
Jika mengganti dengan spek yang lebih tinggi pasti bakal ada efek sampingnya, misalnya dengan indeks V (maksimal 240 kpj) atau indeks W (di atas 240 kpj).
“Biasanya spek ban balap memiliki karakter kompon yang medium atau soft,” ujar Zulpata, kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
“Ini memang memberikan daya cengkeram lebih baik, tapi untuk harian bisa cepat habis. Usianya pun jadi pendek, kalau sudah waktunya tidak diganti pasti berbahaya,” katanya.
Selain itu ban untuk kebutuhan balap biasanya memiliki kembangan yang berbeda dengan ban harian. Efek paling terasa saat dipakai hujan, biasanya ban balap tidak begitu baik dalam mengevakuasi air.
Sementara jika mobil memakai spek ban di bawah yang seharusnya, juga ada efeknya, terutama dari segi performa.
“Kemungkinan bikin pengendalian mobil jadi kurang stabil, terasa lebih limbung di tikungan. Efeknya juga berpengaruh ke daya pengereman dan ban juga bisa lebih cepat panas,” ucap Zulpata.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/06/22/105100315/pengemudi-wajib-paham-beli-ban-mobil-perhatikan-kodenya