JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan anjuran berkegiatan dari rumah beberapa waktu belakangan membuat intensitas penggunaan mobil berkurang.
Kini, dalam upaya memutus rantai penyebaran virus corona alias Covid-19 di Indonesia, kendaraan kesayangan tersebut lebih sering berdiam diri di garasi.
Meski demikian, pemilik diimbau untuk terus melakukan perawatan dan pengawasan terhadap mobil. Pasalnya, beberapa bagian bisa mengalami penyusutan fungsi. Lantas, bagaimana dengan oli?
Terlebih, sebagaimana diketahui, tak jarang yang menyebut bahwa cairan pelumas ini bisa kadaluarsa atau habis masa optimalnya.
Menanggapi hal ini, Head of After Sales & CS Operation Group PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Boediarto menjelaskan bahwa oli mesin tidak akan pernah basi maupun kadaluarsa, meski mobil tidak digunakan dalam waktu yang lama.
Namun, mesin mobil yang lama tidak dinyalakan bakal membuat penumpukkan di bak oli sehingga mengakibatkan terganggunya operasional mesin ketika ingin dikendarai.
"Tidak basi, oli mesin punya lifetime hanya kalau dipakai, karena dia akan kontaminasi dengan karbon pembakaran. Tapi kalau basi karena mobil tidak dipakai, itu tidak ada," katanya dalam diskusi virtual, Kamis (14/5/2020).
"Oli akan menumpuk di bawah carter (bak penampungan oli). Dikhawatirkan, ini menimbulkan slush dan mengganggu operasional mesin saat ingin digunakan kembali," lanjut Budi.
Guna mencegah hal ini terjadi, diimbau untuk pemilik supaya rutin memanaskan kendaraan setiap tiga hari sekali agar melancarkan sirkulasi pada komponen-komponen terkait.
"Jika memungkinkan, jalankan juga mobil hingga 10 menit. Jadi informasi yang didapatkan terkait mobil mulai dari tekanan angin hingga alternator bisa diketahui," ujar dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/05/15/130946715/mobil-lama-tidak-digunakan-selama-psbb-oli-bisa-basi