JAKARTA, KOMPAS.com - Sepanjang Januari - September 2019, PT Honda Prospect Motor (HPM) telah mengapalkan 4.981 unit kendaraan secara utuh (completely built up/CBU) dan 405.629 unit kendaraan terurai (completely knocked down/CKD).
Kinerja tersebut tercatat meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Selama 2018, HPM hanya mengandalkan ekspor kendaraan secara terurai dengan total 58 unit. Ekspor CBU baru dilakukan di awal 2019 dengan model Honda Brio.
"Kinerja ekspor saat ini terus bertumbuh, kami yakin bisa mencapai target yang sudah ditetapkan awal tahun lalu. Yakni, nilai ekspor CBU sekitar Rp 1 triliun," kata Business Innovation and Sales & Marketing Director HPM Yusak Billy saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Jumat (25/10/2019).
Walau tidak dirinci penerimaan dan suplai unit di pasar ekspor, Yusak mengaku kini pihaknya sedang berupaya memenuhi pasokan sesuai permintaan.
"Fokus kami adalah memenuhi pasokan sesuai dengan permintaan negara tujuan saat ini," katanya.
"Sementara ini kita juga tidak ada wacana untuk meningkatkan kapasitas produksi. Sebab, kapasitas sekarang ini masih dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun ekspor," ujar Yusak lagi.
Sebagai informasi, HPM baru melakukan ekspor Brio CBU pada Maret 2019 ke Filipina dan Vietnam. Secara spesifikasi, mobil yang ditawarkan tak jauh berbeda dengan Indonesia. Hanya saja tidak ada varian Satya.
"Setelah mendapatkan sambutan baik dari pasar domestik sejak kehadirannya di 2012 silam, kami yakin bahwa Brio produksi Indonesia juga akan sukses di negara lain," kata Presiden Direktur HPM, Takehiro Watanabe, di keterangan resminya beberapa waktu lalu.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/10/25/144200715/honda-optimistis-bisa-capai-target-ekspor-tahun-ini