JAKARTA, KOMPAS.com - Gelaran MotoGP 2019 akan menjadikan Valentino Rossi sebagai salah satu pebalap paling senior di barisan peserta lain. Termasuk para pebalap muda debutan siap bertarung dengan legenda hidup itu untuk sama-sama merebut gelar juara.
Uniknya, musim 2019 akan menjadi momen sejarah ketika Rossi harus bertarung dengan pebalap binaannya dari VR46 Academy. Ada Franco Morbidelli (Yamaha SRT) dan Fransesco Bagnaia (Pramac Ducati) yang akan berusaha mengalahkan mentor mereka tersebut.
Bagaimana pendapat Rossi? Juara dunia itu mengungkapkan keduanya beranjak semakin kuat dan tidak dipungkiri akan menjadi lawan yang tangguh.
“Franco dan Pecco (Bagnaia) adalah beberapa pebalap binaan saya yang terkuat. Kami berusaha mendapatkan Ramon Forcada untuk Morbidelli beberapa waktu lalu. Ramon tahu soal Yamaha M1 seperti bagian telapak tangannya. Meski saya juga bertanya apakah ini akan mengundang konflik kepentingan dengan diri saya,” ucap Rossi dalam wawancara dengan stasiun radio di Milan, Italia seperti dikutip dari GPOne, Jumat (18/1/2019).
Rossi juga berkomentar tentang Luca Marini, adik Rossi yang bertarung di kelas Moto2 di 2019. Ia menilai saudaranya tersebut sangat kuat tahun lalu dan memahami bagaimana cara mengatasi masalah di paruh musim.
“Ia memenangkan podium dan akhirnya juara di Malaysia. Saya sampai menangis untuk keberhasilannya. Kami punya hubungan yang baik dan saya sangat senang bisa membantunya,” ucap Rossi.
Soal memberikan tongkat estafet kepada sang adik untuk berlaga di MotoGP, Rossi pasti akan mengiyakan. Rossi yakin Luca dapat tampil kompetitif.
Rossi akan berusia 40 tahun di musim 2019 nanti. Ia telah menandatangani perpanjangan kontrak bersama Yamaha saat 2017 lalu dan saat ini terus berusaha mendapatkan motor yang kompetitif bersama Yamaha.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/01/19/074200015/rossi-bakal-bertarung-dengan-murid-di-motogp