TANGERANG, KOMPAS.com - Permintaan All New Brio dan Satya dalam dua bulan terakhir, diklaim jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan sebelumnya. Selama Oktober dan November 2018, bisa terjual sekitar 5.400-5.500 unit.
Hasil tersebut menurut Jonfis Fandy, Marketing & After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor (HPM), jauh lebih baik. Sebab, sebelum-sebelumnya hanya sekitar 3.800 unit per bulannya.
Lantas, kapasitas produksi untuk kebutuhan pasar domestik dan nanti ekspor tetap aman? Jonfis menjelaskan, untuk sekarang ini tidak menjadi masalah atau sesuai dengan yang telah direncanakan.
"Belum ada penambahan lagi. Sementara cukup karena lagi pula pasarnya juga tidak naik terlalu tinggi," ujar Jonfis di acara ISSOM 2018 di kawasan BSD, Tangerang, Minggu (2/12/2018).
Secara karakter konsumen, lanjut Jonfis memang lebih banyak pembeli Satya karena bermain di segmen low cost green car/LCGC alias mobil murah.
"Sudah pasti versi LCGC yang lebih banyak, lebih dari 50 persen kontribusinya dan memang selalu seperti itu. Setelah itu Brio biasanya," ucap Jonfis.
Sementara itu, komposisi pembeli dengan transmisi matik dan manual sama besarnya. Kata Jonfis, konsumen Brio manual berkontribusi 50 persen, begitu juga dengan matik yang tercatat 50 persen.
"Jadi pasar manual memang masih besar, apalagi untuk kelas LCGC. Mereka membeli karena murah dan untuk Brio Satya ini sudah cukup bagus secara desain dan lain sebagainya," kata Jonfis lagi.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/12/03/145635615/permintaan-tinggi-kapasitas-produksi-brio-masih-aman