JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana program uang muka nol persen yang digagas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) beberapa waktu lalu menimbulkan beragam reaksi terutama di kalangan pelaku industri otomotif.
Uang muka yang semula berkisar antara 5 sampai 25 persen untuk pembelian mobil, direncanakan dapat turun menjadi 0 persen.
Toyota sebagai produsen otomotif di Indonesia juga akan terkena pengaruh kebijakan ini. Executive General Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto mengungkapkan ada yang perlu diperhatikan dari peraturan tersebut.
"DP 0 persen bagus untuk industri tapi ada resikonya. Terutama low segmen, kalau tidak dibarengi analisis kredibilitas konsumen dengan baik, NPL (non performing loan atau resiko kredit bermasalah) akan besar dan industri otomatis akan terkena dampak," ucap Soerjo saat ditemui beberapa waktu lalu.
Perusahaan pembiayaan diharapkan menjalankan tugas untuk menganalisis calon kreditur. Setiap perusahaan pembiayaan memiliki data mengenai rekam jejak calon kreditur.
"Kata kuncinya DP 0 persen ini dijalankan tapi dengan analisis yang kuat dari financial company, itu yang harus dijaga. Kalau NPL naik tidak jualan pasti," jelas Soerjo.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/09/19/130200715/toyota-berhati-hati-dengan-kebijakan-uang-muka-nol-persen