Secara tampilan, motor milik Ronny Sinaga ini punya nilai estetika yang cukup menarik. Selain memberikan sentuhan kustom, nuansa etnik kain Ulos pun cukup kental berpadu dengan konsep rancang bangun model old school.
Tak heran bila karya builder asal Pekanbaru ini langsung diganjar dua gelar sekaligus, yakni Best Painting dan Juara Chopper Bobber kelas 250cc.
"Bangga menjadi juara di seri ketiga. Hasil ini memotivasi saya untuk semakin kreatif meningkatkan performa motor saya sehingga tidak kalah bersaing dengan enam motor lainnya nanti di ajang Best of the Best," kata Ronny kepada media beberapa waktu lalu di Pondok Cabe, Tangerang Selatan.
Rangka asli bawaannya diganti model rigid, yang membuat roda belakang langsung terhubung dengan rangka yang sekaligus berfungsi sebagai lengan ayun. Jangan harap ada suspensi seperti biasanya, yang ada hanya sadel jok yang dilengkapi dengan dua per di bawahnya.
Sedangkan tampilan depan, sok original juga ditanggalkan, diganti model springer klasik. Untuk mengentalkan nuansa old fashion, maka lampu utama juga diganti menggunakan desain yang lebih kecil.
Selain menjadi jawara regional, Ronny juga mendapat tiket bersaing dengan para finalis dari kota-kota lain. Karyanya akan bersanding dengan motor kustom dari enam wilayah lain untuk memperebutkan gelar best of the best Suryanation Motorland 2018.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/05/26/160815315/harley-sportster-old-school-kental-nuansa-etnik