Jakarta, KOMPAS.com – Kecelakaan fatal yang melibatkan salah satu dari armada mobil otonomos milik Uber, yang sedang dalam program uji coba mulai berefek pada proyek lainnya yang serupa. Insiden yang menewaskan seorang wanita itu, masih dalam penyelidikan.
Takm berselang lama, Toyota mengumumkan pada awal pekan ini, kalau mereka menghentikan sementara tes sistem mengemudi otonomos di Amerika Serikat, seperti dilansir dari Autoevolution, Kamis (23/3/2018).
Merek asal Jepang tersebut mengonfirmasi, langkah ini bukan untuk menganalisis kembali sistem, tapi menenangkan test driver mereka yang terpengaruh akan tragedi tersebut. Mereka tentunya butuh waktu untuk bisa menenangkan diri, sebelum kembali melakukan uji coba.
"Karena kami merasa, insiden itu mungkin memiliki efek emosional pada para penguji kami. Karena itu kami telah memutuskan untuk menghentikan sementara pengujian otonomos kami di jalan umum," kata pihak Toyota dalam sebuah pernyataan kepada Bloomberg.
Toyota memperkenalkan sistem self-driving di Amerika Serikat (AS) akhir tahun lalu, pada dua platform yang disebut Guardian dan Chauffer. Model otonomos pertama pengemudi masih diminta untuk campur tangan untuk mengoperasikan kendaraan, sedangkan untuk yang kedua keseluruhannya otonomos.
Puluhan pembuat mobil, perusahaan IT dan perusahaan start-up yang sedang melakukan tes pada teknologi ini, belum mau memberikan tanggapan atas insiden Uber tersebut.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/03/23/074200115/kecelakaan-fatal-uber-toyota-hentikan-tes-mobil-otonomos