Jakarta, KompasOtomotif – Meski makin ramai dengan pilihan merek dan model, pasar sepeda motor sport 250 cc ternyata menjadi salah satu yang merosot. Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (AHM) Thomas Wijaya bahkan menyatakan, segmen ini sudah merosot 50 persen sejak masa jayanya.
Jika kita mengingat sepak terjang Kawasaki Ninja pada 2014, lalu ditambah kehadiran Yamaha R25, sport 250 cc sangat booming. Lalu, dua tahun terakhir turun signifikan karena disebabkan beberapa hal. Honda CBR250RR sebagai pendatang baru pun ikut merosot.
”Penurunan tajamnya sejak kuarter keempat tahun lalu, sampai sekarang. Mungkin karena tren ekonomi. Orang berpikir, daripada membeli motor premium-high, lebih baik (segmen) middle. Mungkin bisa kelas 150 cc,” ujar Thomas, (14/6/2017).
Dari data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Mei 2017, distribusi CBR250RR turun menjadi 869 unit dibandingkan April yang masih berada di level 1.005 unit. Total AHM sudah mengirimkan lebih dari 5.000 unit CBR250RR ke diler.
Sementara Kawasaki masih tertahan, hanya mengirim lebih dari 500 unit Ninja 250 bulan lalu. Total selama lima bulan, distribusi model ini masih berada di level 4.600-an unit. Yamaha? Rupanya R25 makin jauh tertinggal. Distribusi bulan lalu hanya 123 unit, dan total selama lima bulan masih 653 unit.
Sekilas memang CBR250RR masih menjadi raja di segmen ini. Kendati demikian, Thomas mengatakan bahwa kelas 250 cc bakal terus terkoreksi. Fenomena yang wajar karena mengikuti tren pasar yang ternyata memenangkan skutik sebagai motor yang paling sesuai untuk saat ini.
”Potensi pasar dan konsumen pindah ke skutik 150 cc ada juga. Di kelas bawahnya ini, sejauh ini kami masih ada Vario Techno 150 yang cukup baik dan berkembang. Ada juga yang lari ke CBR150R. Jadi macam-macam,” kata Thomas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.