Jakarta, KompasOtomotif – Isu kartel Honda dan Yamaha yang mulai digaungkan lagi sejak bulan lalu oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) tidak sampai memengaruhi penjualan sepeda motor. Menurut Direktur Pemasaran Astra Honda Motor (AHM) Margono Tanuwijaya, menurunnya volume penjualan sepeda motor yang terjadi sekarang karena memang pasar kurang bergairah.
Sepanjang Januari - Mei 2016, total penjualan sepeda motor mencapai 1.982.504 unit menurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI). Jumlah itu menurun dibanding periode yang sama tahun lalu, yaitu 2.129.818 unit.
Pada Januari - Mei 2016, AHM menjual 1.439.241 unit turun dari tahun sebelumnya 1.769.295 unit. Yamaha juga begitu, dari 727.425 unit ke 479.933 unit.
“Rasanya tidak ada penjualan turun karena hal itu, yang terjadi karena pasarnya memang turun. Konsumen kan sudah pintar, mereka beli karena butuh,” ucap Margono di Jakarta, Selasa (7/6/2016).
AHM masih menunggu kelanjutan jalan cerita dugaan kartel. KPPU sempat menyatakan mau membawa kasus ke persidangan, tapi Margono mengatakan hingga saat ini belum ada panggilan.
Kartel jelas bukan masalah sepele. Bila saja terbukti benar, nama baik yang jadi taruhan. Selain itu, mengacu pada Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, kedua produsen terancam sanksi hingga Rp 100 miliar.
KPPU menduga Honda dan Yamaha bersekutu mengontrol harga jual sepeda motor di pasaran. Pangsa pasar kedua merek Jepang itu lebih dari 90 persen, keduanya adalah produsen roda dua terbesar di dalam negeri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.