Seoul, KompasOtomotif – Pemerintah Korea Selatan (Korsel) menuduh dan mengancam memberikan sanksi untuk Nissan Motor Company yang dikatakan memanipulasi emisi model domestik, SUV ringkas Qashqai. Menteri lingkungan hidup Korsel, Yoon Seong-kyu, mengatakan, ada perangkat khusus di dalam Qashqai yang bisa mematikan fungsi spesifik sistem knalpot bila digunakan di jalanan.
Nissan harus membayar denda 279.920 dollar Amerika Serikat (Rp 3,72 miliar) apabila tuduhan terbukti. Selain itu, Nissan diwajibkan menarik unit Qashqai yang bermasalah untuk diperbaiki. Saat ini ada 814 unit Qashwai yang sudah beredar di Korsel.
Setelah skandal mesin diesel Volkswagen di Amerika Serikat terjadi pada tahun lalu, Korsel gencar melakukan serangkaian uji untuk mobil bermesin diesel. Tercatat ada 20 mobil diesel yang diperiksa. Qashqai yang dicurigai bermesin klasifikasi Euro VI. Menteri mengatakan ingin mengetes model lama dengan Euro V.
Buat Nissan, berita ini sedikit ironis. Pasalnya, Nissan yang membongkar kecurangan Mitsubishi terkait pelanggaran regulasi uji bahan bakar di Jepang. Setelah itu Nissan mengumumkan bakal membeli 34 persen saham Mitsubishi.
Nissan menolak tuduhan Korsel. Dari keterangan resmi Nissan yang disiarkan Reuters, Senin (16/5/2016), menyebutkan, pengetesan menggunakan metode serupa dari Uni Eropa telah menyatakan Nissan tidak menggunakan perangkat manipulasi.
“Nissan tidak pernah dan tidak akan memakai perangkat ilegal atau perangkat curang di mobil mana pun yang kami produksi,” ujar pernyataan tertulis Nissan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.