Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Helm Jangan Ditinggal di Spion!

Kompas.com - 06/05/2016, 07:32 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Apa Anda termasuk biker yang sering meletakan helm di spion ketika mau meninggalkan sepeda motor? Kebiasaan ini dianggap buruk, selain punya risiko dicuri orang dan terjatuh ada konsekuensi lain seputar kebersihan.

Saat helm dipakai posisinya sangat dekat dengan rambut dan kulit kepala, agar nyaman sekaligus meredam, benturan biasanya di bagian dalam memiliki busa dengan pelapis. Nah, material itu sifatnya rentan jadi sarang kotoran, apalagi kalau helm dibiarkan kondisi terbuka dalam jangka waktu lama.

Spion adalah salah satu perangkat wajib motor, rasanya tidak pernah produsen mengatakan gunanya sebagai tempat penitipan helm. Posisi spion berada di bagian paling luar motor, jadi sangat rentan kotor. Misalnya, kena cipratan air atau debu dari kendaraan di depan.

echo-factory.com/motorcycle-usa.com bintik-bintik styrofoam bisa menunjukkan apakah hel sudah harus mengalami pergantian.
Saat bagian dalam helm bersentuhan dengan spion, potensi kotoran menempel sangat besar. Selain itu helm juga bisa jadi asbak kalau saja motor diparkir dekat jalan raya atau parkiran bawah tanah yang sirkulasi udaranya tidak lancar.

“Dari segi kebersihan tidak baik karena bisa memengaruhi kenyamanan kita saat berkendara. Bagian luar helm lebih cepat berdebu dan bagian dalam akan lebih cepat bau. Bau asap kendaraan,” kata Irwan, Brand Techical Support Cargloss Proriders, Selasa (3/5/2016).

Bahayanya buat biker tentu saat helm itu dipakai lagi. Dampak bisa macam – macam mulai dari kepala gatal – gatal hingga kelilipan, atau kasus buruk jadi sarang serangga.

Ada anggapan risiko hilang ketika helm ditinggal di spion tidak masalah karena harganya murah. Tapi, urusan higienis sebenarnya tidak memandang harga helm. Penting juga buat biker punya jadwal rutin cuci helm.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com