Mumbai, KompasOtomotif – Buntut kasus tiruan Range Rover Evoque produksi China, LandWind X7, masih panjang. Induk Range Rover, Jaguar Land Rover (JRL), hingga sekarang masih mencari jalur hukum internasional yang bisa memperkarakan kasus ini ke meja hijau.
Saat X7 dipamerkan di Shanghai Auto Show 2015 pada April lalu, LandWind mengatakan SUV itu akan diproduksi kendati suara protes JRL semakin tegas. Dilansir Autocar, Kamis (28/5/2015), CEO JRL Ralf Speth sekali lagi mengungkapkan kekecewaannya. Speth heran kenapa China yang dianggapnya punya kemampuan teknik dan kreativitas mesti memilih “terbelakang” menggunakan cara meniru.
“Kami tak bisa melakukan apapun. Saya harap konsumen China pada akhirnya melihat perbedaan dan memilih produk asli bukannya duplikat. Saya berharap mereka (China) bisa membuat regulasi internal jadi mereka bisa menyingkirkan cara copy-paste seperti ini,” kata Speth.
X7 dibuat sangat mirip dengan Evoque yang akan segera diproduksi di Changshu, China, pada Oktober 2015. X7 yang memiliki mesin 2.0L turbocharger dan transmisi otomatis rencananya dijual tiga kali lebih murah dari Evoque yakni sekitar 150.000 yuan atau Rp 312,5 juta.
Hukum
JRL menganggap desain X7 melanggar Intellectual Property dan akan mengajukan komplain ke Pemerintah China. Investigasi terkait hukum sedang dilakukan dan JRL masih belum mau mengeluarkan pernyataan resmi sampai keputusan telah bulat.
“Sebagai perusahaan, kami telah berinvestasi besar di China dengan rekanan lokal Chery. Komitmen itu didasari oleh rencana bisnis yang jernih, yang memungkinkan kami mencapai target pasar dengan harga yang jelas. Apapun yang menghancurkan potensi keuntungan rencana kami berarti menghancurkan integeritas rencana itu,” ungkap Speth.
LandWind adalah pabrikan hasil kerja sama Changan Auto dan Jiangling Motors Corporation. Changan Auto adalah salah satu dari empat besar manufaktur besar di China, produksi tahunannya mencapai dua juta unit dan memiliki kontrak kerja sama lain bersama Ford, PSA Peugeot Citroen dan Suzuki.
Perusahaan ini sebelumnya telah terlibat masalah dengan menjual LandWind CV9, mobil yang didesain seperti menyontek Vauxhall Frontera yang dijual di Eropa. CV9 akhirnya tidak lagi dipasarkan setelah gagal uji tes Euro NCAP.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.