Petualangan Outlander Sport Lewati Jalur "Bajing Loncat"

Jakarta, KompasOtomotif – Perjalanan Mitsubishi Outlander Sport Indonesia ke Bukittinggi, Sumatera Barat, berlanjut ke hari ketiga, Senin (11/5/2015). Tantangan kali ini berbeda sebab rombongan harus melewati jalur “bajing loncat” sebelum akhirnya menyentuh lokasi pelesir Danau Singkarak.

Perjalanan selaama satu hari akhirnya berakhir di kota Bukittinggi. Esok hari rombongan bakal mengeksplorasi kota terbesar kedua di Sumatera Barat ini.

Berikut jurnal harian MitOSI di hari ketiga.

Senin, 11 Mei 2015. Pagi-pagi sekali Aswedi Putra sudah membangunkan para peserta MitOSI Jelajah Sumatera ke Bukittinggi. “Hayoo bangun… dua propinsi harus kita lalui sebelum sampai ke Sumatera Barat,” Ujar Aswedi. Memang betul. Hari ini tim akan melintasi Propinsi Sumatera Selatan dan Propinsi Jambi, sebelum masuk ke Sumatera Barat. Anggota tim pun bergegas untuk siap-siap dan tidak lupa sarapan dulu di Hotel Grand Zuri Lahat.

MitOSI Rombongan MitOSI melewati jalur operasi

Hari ini cuaca dari Lahat sangat cerah dan menyenangkan untuk perjalanan jauh. Makin ke utara di Tebingtinggi, pepohonan yang ada di hutan di kanan kiri jalan makin rapat. “Ini katanya jalur rawan bajing loncat,” ungkap Netry . Beruntung perjalanan rombongan melewati Hutan di Tebingtinggi berlangsung lancar dan rombongan tiba di Lubuk Linggau tepat pada pukul 10.00.

Di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, rombongan bergabung dengan anggota Mitsubishi Outlander Sport Indonesia (MitOSI) yang berasal dari Pekanbaru, Riau,  Zaky dan Sugito Wijaya. “Alhamdulillah, perjalanan kami dari Pekanbaru juga mulus dan lancar’” Ungkap Zaky yang membawa Outlander Sport PX nya dalam perjalanan ini. Setelah berkonsolidasi tim Jelajah Sumatera melanjutkan perjalanan.

Pukul 10.45, rombongan memasuki wilayah Propinsi Jambi di Sarolangun. Kondisi jalan masih bagus, dan melewati banyak hutan lebat di kanan kiri jalan, dengan kondisi Mitsubishi Outlander Sport  yang prima maka seluruh rombongan benar-benar bisa menikmati perjalanan ini. “Jalur Sarolangun ke Bangko ini bener bener kayak sirkuit. lurus dan naik turun,” ungkap Widodo Sam. “Asiknya lagi, kami  juga melintasi wilayah Suku Anak Dalam,” imbuh Widodo. Cukup panjang perjalanan Sarolangun ke Bangko ini, tapi seluruh anggota tim tetap semangat.

Makan siang pun terpaksa dilakukan agak sore sekitar pukul 15.00, karena harus melewati hutan di sepanjang perjalanan. Tim juga mendiskusikan rute perjalanan dan harus memutuskan apakah istirahat dan menginap dulu, atau meneruskan perjalanan. “Karena jalur Bangko cukup aman hingga ke Bukittinggi, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan hingga Bukittinggi”, ujar ketuua tim, Aswedi Putra. Perjalanan pun dilanjutkan.

Sekitar pukul 17.00 sore, Tim MitOSI Jelajah Sumatera memasuki wilayah Sumatera Barat. Namun perjalanan belum usai, masih jauh jarak dari perbatasan hingga ke Bukittinggi. Tujuan selanjutnya adalah mengarahkan kendaraan Outlander Sport ke kota Solok. Pemandangan cukup indah di wilayah Sumatera Barat ini dengan jalan berkelok yang tidak akan membosankan.

Di jalur ini kami juga melewati Danau Singkarak yang tersohor itu. Sayangnya kami melintasi tepian danau Singkarak saat hari sudah gelap.Namun tim tidak patah semangat, mereka menikmati Danau Singkarak melalui cara lain, yaitu melalui kulinernya. Rombongan berhenti di sebuah rumah makan di tepi danau Singkarak, untuk menikmati ikan air tawar ang terkenal itu, dan biasa disebut ikan bilis. Makan malam ikan ini disikat habis oleh seluruh peserta Jelajah Sumatera ini.

Perjalanan belum berakhir. Dari Danau Singkarak, Tim melanjutkan perjalanan ke Bukittinggi. Hari sudah malam, namun karena tim berjalan dalam rombongan, maka perjalanan berlangsung lancar dan aman.

Tepat pada pukul 23.25 akhirnya tim MitOSI Jelajah Sumatera, tiba di tujuan  mereka di kota Bukittinggi. Perjalanan cukup panjang dan melelahkan, namun ini baru awal dari petualangan mereka. Besok para peserta akan memulai penjelajahan di berbagai tempat menarik di Sumatera Barat. Dan sekarang saatnya anggota tim beristirahat dulu.