Hal ini diakui Sudirman Maman Rusdi selaku Direktur PT Astra International Tbk saat menjawab KompasOtomotif di Karawang, Selasa (7/4/2015). "Kami belum tahu, kita mau ajak bicara (prinsipal), menanyakan keseriusan dia mau support atau tidak terhadap pasar Indonesia," jelas Sudirman.
Dijelaskan, sebenarnya Grup Astra sudah berkali-kali menyampaikan besarnya potensi pasar di Indonesia kepada prinsipal, namun tidak ditanggapi serius. Fokus utama Peugeot saat ini, lanjut Sudirman, masih mengarah ke China. Bahkan, kantor pusat urusan bisnis di seluruh Asia, saat ini berlokasi di Shanghai.
"Sekitar tiga atau empat tahun lalu, (prinsipal) pernah bicara dengan saya. 'Eh, pasar (Indonesia) akan menembus 1 juta unit, Anda mau masuk yang mana?' Mereka hanya bilang iya-iya, bahkan sempat survei segala, tapi tidak ada aksi," beber Sudirman.
Komitmen
Saat ini, Grup Astra mengaku tetap komitmen memberikan layanan purna jual kepada konsumen, melalui 12 jaringan pemasaran yang tersebar di beberapa kota besar. Namun, dengan penjualan yang minim, membuat bisnis penjualan mobil ini jadi sulit untung.
Ketika ditanya, apakah akan ada keputusan tegas dari Grup Astra, Sudirman mengaku belum ada. "Keputusan belum, kami akan bicara lagi dengan prinsipal soal rencananya, akan kita bicarakan. Jangan seperti itu dengan mitra (prinsipal)," kata Sudirman.
Di sisi lain, ketika Peugeot lagi terombang-ambing masalah kinerja penjualan yang lagi lesu, justru merek "saudara satu kampung" Renault di bawah kemitraan dengan Grup Indomobil mulai menggeliat di Indonesia. Renault kembali menunjukan keseriusannya dengan memboyong beberapa model andalan, seperti Duster, Koleos, dan Megane. Renault bahkan sesumbar akan menyiapkan model di kelas MPV low untuk bersaing dengan Toyota Avanza, mobil terlaris di Indonesia, guna mendulang penjualan besar.