Jakarta, KompasOtomotif – Perkembangan dan penjualan kendaraan komersial ditentukan oleh situasi pasar, dan hal itu terbukti tahun ini. Berbagai sektor bisnis amburadul memaksa pasar otomotif nasional lebih lesu ketimbang tahun lalu. Tentunya berimbas pada pasar kendaraan komersial yang turun meski tidak banyak. Harapan kini terletak pada sektor bisnis yang masih bertahan dan bisa jadi penyelamat.
Direktur Promosi dan Penjualan PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) mengungkapkan, ada dua sektor bisnis yang masih bisa diandalkan untuk para pemain kendaraan komersial. ”Yang pertama bisnis kargo atau jasa pengiriman barang. Lalu yang kedua aktivitas pembangunan infrastruktur yang tak pernah berhenti. Keduanya bisa menjadi back up,” jelasnya di Jakarta (8/7/2014).
Dijelaskan, kargo akan tetap berjalan selesu apa pun perekonomian. Usaha pengiriman barang tetap berjalan karena didukung bisnis lain, yaitu barang-barang yang akan dikirim melalui kargo. Sementara infrastruktur, maksudnya adalah kendaraan komersial yang dipakai untuk pembangunan. Misalnya pembangunan jalan, meratakan tanah, mengangkut material atau bangun pabrik.
Bisnis tidur
Santiko melanjutkan, bisnis yang saat ini yang bisa dikatakan sedang tidur adalah usaha tambang dan batubara. Hal itu lantaran diberlakukannya Undang-undang (UU) Minerba No 4 Tahun 2009, per 12 Januari 2014 lalu. Perusahaan tambang dilarang mengekspor bahan tambang mentah. Ada enam bahan tambang yang tidak boleh dikirim ke luar negeri dalam bentuk mentah yaitu emas, tembaga, bijih besi, nikel, batu bara, dan bauksit.
”Tak hanya itu, agrobisnis juga saat ini tak begitu baik. Panen amburadul karena hujan masih tak menentu. Dari semua alasan itu, pasar kendaraan komersial pasti turun. Tinggal bagaimana kami memberikan pelayanan terbaik untuk konsumen,” tegas Santiko.
Alasan lain yang juga berpengaruh adalah situasi dan beberapa momen tahun ini yang berdekatan. Pemilu dan lebaran 2014 cukup dekat, belum ditambah dengan masa pergantian tahun ajaran pendidikan. Santiko meyakini banyak pebisnis yang menahan diri tahun ini berkaitan dengan momen-momen tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.