KompasOtomotif sebenarnya sudah menjajal kebolehan EcoSport di Hua Hin, Thailand, Maret 2014 lalu. Tapi, kali ini sajian karakteristik jalan yang disuguhkan berbeda. Setibanya di Sumatera Barat, rombongan jurnalis langsung di ajak menuju Danau Maninjau di Kabupaten Agam. Sajian utamanya, Kelok 44, perbukitan yang berada di atas Danau Maninjau.
Kemiringan
Disebut Kelok 44 karena menang ada 44 tikungan, yang dalam bahasa Minang disebut dengan Kelok Ampek Puluh Ampek. Puluhan tikungan yang dihadapi ini cukup ekstrem karena sebagian besar membentuk tapal kuda dengan kontur jalan menanjak cukup terjal dengan kemiringan sekitar 40 derajat.
KompasOtomotif tergabung dengan dua jurnalis lain mengendarai EcoSport varian tertinggi, Titanium. Kali ini, KompasOtomotif duduk di bangku penumpang depan dan merasakan langsung ketangguhan kendaraan ini dalam menanjak dan meliuk-liuk di tikungan. Dengan posisi tuas perseneling tetap di posisi "D", tikungan demi tikungan terjal dilibas dengan mudah.
Teknologi ini dilengkapi dengan Pull-Drift Compensation, yang mampu menyesuaikan gangguan minor, seperti jalan cembung atau angin dari samping untuk membantu pengemudi mengompensasi daya tarik dan geser yang terjadi. Beberapa kali kami harus menghentikan kendaran sebelum tikungan, karena lebar jalan yang terbatas, plus posisi menanjang. Aksi ini terbantu dengan kelengkapan Hill Assist, yang mencegah mobil mundur selama 3 detik, mengompensasi perpindahan kaki dari rem ke pedal gas.
Ngarai Sianok
Setelah bermalam di Bukittinggi, hari kedua "test drive" di mulai dengan perjalanan menuju salah satu pengrajin keripik Sanjai, di kota yang sama. Perjalanan membelah kota kecil yang suasana jalannya relatif sepi ketimbang Ibu Kota. Kali ini, giliran KompasOtomotif duduk dibalik kemudi. Dengan dimensi bodi yang kompak dan posisi duduk yang tinggi, rasa berkendara jadi lebih yakin.
Sesekali harus menyusul angkutan kota, sepeda motor, atau mobil lain, kegesitan melakukan perpindahan jalur tergolong mumpuni. Padahal jalan tergolong tidak terlalu lebar. Keriuhan pasar tradisional di luar juga teredam baik. Peredaman kabin yang baik mampu memberikan suasana senyap.
Kami melanjutkan perjalanan menuju lembah curam Ngarai Sianok, tepatnya di perbatasan Bukittinggi, Kecamatan Koto, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Lembah ini memanjang dan berkelok sebagai garis batas kota dari selatan Ngarai Koto Gadang, sampai ke Ngarai Sianok Anam Suku, dan berakhir di Kecamatan Palupuh. Selama perjalanan, kami disuguhkan dengan pemandangan indah, mulai dari sungai, pegunungan, dan persawahan. Suhu udara juga sejuk, sesekali kami membuka sunroof sekedar merasakan kesegaran udaranya.
"Jadi kondisi itu terjadi karena pengemudi 'manteng' pedal gas dalam rpm tinggi. Ketika berhenti, seharusnya lepas saja pedal gas, injak rem, baru kemudian jalan lagi. Justru hal itu membuat perpindahaan kopling yang satu dengan yang lain tidak belangsung mulus, sehingga dipikir dalam kondisi setengah kopling. Ini yang membuat kopling panas dan harus istirahat sejenak," beber Irfan.
Untuk menghindari terjadinya hal ini, Irfan menganjurkan pengemudi untuk memindahkan tuas ke posisi "S", sehingga level tingkat percepatan bisa diatur seperti mobil transmisi manual. "Untuk menghadapi jalan menanjak dan cukup panjang seperti ini, lebih baik menggunakan manual dan memilih gigi 1 dan 2, pasti tidak akan terjadi masalah," lanjut Irfan.
Teknologi kopling ganda masih terbilang baru di Indonesia, sehingga perlu edukasi yang baik bagi konsumen. Dengan banderol yang kompetitif, dalam rentang Rp 195,4 juta - Rp 242,4 juta (on the road Jakarta) Ford EcoSport layak dijadikan alternatif pilihan konsumen perkotaan yang sesekali harus ke luar kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.