"Kerjasama yang terjalin seperti saat ini tidak didapat dengan mudah. Semua bermula dari minimnya lulusan SMK PGRI 20 yang diterima di Astra Otoparts. Pada waktu itu ada 200 lulusan yang lolos psikotes, tapi pada tahap wawancara hanya lima yang diterima. Ini kemudian membuat kami berusaha mencetak lulusan yang bisa memenuhi standar di Astra, salah satu caranya ya dengan menjalin kerja sama dengan Astra Otoparts," kata Kepala Sekolah SMK PGRI 20, Purwosusilo.
Direktur PT Astra Otoparts Tbk, Yusak Kristian, mengatakan bahwa kerja sama seperti ini tidak hanya sekedar CSR, tapi merupakan bentuk kerja sama yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Karena dengan memberikan pendidikan serta pelatihan secara nyata kepada murid, maka murid tidak akan kaget ketika terjun langsung ke dunia kerja, khususnya di Astra Otoparts.
"Ini bentuk kerja sama yang terus berkesinambungan, kami memiliki kebutuhan untuk mendapatkan tenaga kerja yang handal, dan SMK PGRI 20 memiliki motivasi yang kuat dalam mengembangkan dan menyiapkan siswa untuk masuk ke dunia kerja. Jadi kami berharap bisa menyerap tenaga kerja nan handal melalui Pusat Pendidikan dan Pelatihan Otomotif ini," kata Yusak.
"Jadi percuma jika memiliki tenaga kerja yang jago dalam teknis mesin, tapi ketika menghadapi konsumen sikapnya tidak baik. Nah, di pusat pendidikan dan pelatihan inilah siswa akan diajarkan mengenai attitude, cara berbicara dengan pelanggan hingga menghadapi komplain," beber Yusak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.