Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reaksi Negatif Honda soal Ducati Pindah Ke ”Open”

Kompas.com - 05/03/2014, 11:35 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Sumber motogp.com

Phillip Island, KompasOtomotif – Kepindahan Ducati dari tim pabrikan ke kelas open di MotoGP 2014 mengundang reaksi negatif. Dalam uji coba di Sirkuit Phillip Island, (4/3/2014), prinsipal Tim Repsol Honda, Livio Suppo, angkat bicara dan menyatakan bahwa, para petinggi MotoGP harus memikirkan soal kelas open di masa depan. Harus ada batasan tim mana yang boleh masuk di kategori ini.

”Kami di Honda, posisi sudah sangat jelas. Kami mengerti, Ducati sedang berada di belakang, dan mereka mencoba untuk bangkit. Jelas, regulasi kelas open memperbolehkan mereka mengembangkan mesin selama musim berlangsung, dan ini penting untuk Ducati, saya mengerti,” kata Suppo setengah menyindir.

Lalu dia menambahkan bahwa di sisi lain, pihaknya tak begitu senang dengan hal ini. Pasalnya, beberapa hari jelang pengumuman kepindahan Ducati ke kelas open, Magneti Marelli mengenalkan peranti lunak baru yang jauh lebih rumit dan mahal, dibandingkan versi lama dan standar. Hal inilah yang memicu Suppo bereaksi negatif.

Kelas Bawah
Menurutnya, kelas open adalah ”kelas bawah”, untuk tim-tim dengan biaya terbatas. Karena itulah diciptakan regulasi yang memberi kemudahan seperti pengembangan mesin, jumlah mesin dalam satu musim, bahan bakar lebih banyak dalam balapan, sampai ban kompon lunak saat kualifikasi. Harapannya, tim-tim gurem di kelas open bisa lebih kompetitif.

”Nanti pada akhirnya, kelas open yang menggunakan sepeda motor factory (menyindir Ducati) akan tidak murah. Saya pikir inilah tujuan dari dibuatnya kelas open, untuk menciptakan kelas ’murah’. Jadi, kita perlu memikirkan lagi dan memahami akan hal ini, bersama dengan Dorna dan MSMA. Semua sudah jelas tujuan dari kelas ini di masa lalu. Pengertian kami, dan saya rasa semua mengerti, open adalah kelas yang lebih murah dibandingkan factory. Sekarang, dengan Ducati masuk di kelas ini, pengertiannya sudah berubah. Ini yang menjadi pertanyaan dan kita butuh duduk bersama, bagaimana MotoGP ke depan,” tegas Suppo.

Curang?
Memang, secara matematis, Ducati akan diuntungkan dengan masuk kelas open. Dengan sepeda motor factory dan duit berlimpah, mereka bisa mereguk keuntungan yang didapat tim-tim kecil. Bandingkan dengan tim lain di kelas open dengan duit terbatas, misalnya Aspar, yang harus rela pakai mesin Honda RCV1000R yang kualitasnya jauh dipangkas dari mesin Honda Factory. Atau tim-tim lain yang harus memakai mesin kualitas nomor dua Yamaha.

Artinya, Ducati akan berada di atas angin. Peluang untuk menang di beberapa seri bahkan sangat terbuka. Dengan sepeda motor factory tapi punya keuntungan kelas open, di beberapa sirkuit diprediksi mampu mencuri kemenangan.

Soal ECU yang harus pakai spek dari Dorna—Magneti Marelli—diyakini tidak akan ada masalah berarti. Toh, tim yang dikomandani Gigi Dall’Igna itu masih bisa improve di sektor lain. Apalagi, ada indikasi ECU mandatory tersebut dikembangkan Ducati sendiri. So, Ducati kepepet dan curang? Jawabannya tinggal menunggu waktu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Arus Lalu Lintas Natal 2024: 1,17 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Arus Lalu Lintas Natal 2024: 1,17 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

News
Tol Layang MBZ vs Tol Jakarta-Cikampek: Mana yang Lebih Efisien?

Tol Layang MBZ vs Tol Jakarta-Cikampek: Mana yang Lebih Efisien?

Tips N Trik
5 Tips Ampuh Cegah Microsleep Saat Perjalanan Jauh

5 Tips Ampuh Cegah Microsleep Saat Perjalanan Jauh

Tips N Trik
Penjualan LSUV di Indonesia Turun Signifikan Menjelang Akhir 2024

Penjualan LSUV di Indonesia Turun Signifikan Menjelang Akhir 2024

Feature
Bus Baru PO Garuda Mas: Jetbus 5 Dream Coach dengan Fasilitas Mewah

Bus Baru PO Garuda Mas: Jetbus 5 Dream Coach dengan Fasilitas Mewah

Niaga
Pembatasan Angkutan Barang Kembali Diberlakukan Hari Ini

Pembatasan Angkutan Barang Kembali Diberlakukan Hari Ini

Niaga
Catat, Ini Titik Rawan Padat Lalu Lintas di Yogyakarta Saat Libur Nataru

Catat, Ini Titik Rawan Padat Lalu Lintas di Yogyakarta Saat Libur Nataru

News
Kebiasaan Buruk Pengemudi Mobil Manual yang Harus Dihindari Segera

Kebiasaan Buruk Pengemudi Mobil Manual yang Harus Dihindari Segera

Tips N Trik
Ganjil Genap Jakarta Ditiadakan 26 Desember 2024

Ganjil Genap Jakarta Ditiadakan 26 Desember 2024

News
Libur Natal 2024: Satpas SIM Jakarta Tutup Sementara

Libur Natal 2024: Satpas SIM Jakarta Tutup Sementara

News
[POPULER OTOMOTIF] Mengapa PO Sinar Jaya Larang Saling Mendahului Antar Bus? | Kawasaki Luncurkan KLX 230 Sherpa | Dampak dan Solusi Salah Isi Oli Transmisi pada Mobil Matik

[POPULER OTOMOTIF] Mengapa PO Sinar Jaya Larang Saling Mendahului Antar Bus? | Kawasaki Luncurkan KLX 230 Sherpa | Dampak dan Solusi Salah Isi Oli Transmisi pada Mobil Matik

Feature
Arus Lalu Lintas Libur Natal 2024 Masih Landai, Ini Imbauan Polisi

Arus Lalu Lintas Libur Natal 2024 Masih Landai, Ini Imbauan Polisi

Tips N Trik
Etika Pengendara Motor Gunakan Lampu Jauh, Lihat Kondisi Jalan

Etika Pengendara Motor Gunakan Lampu Jauh, Lihat Kondisi Jalan

Tips N Trik
Jangan Siram Cakram Motor dengan Air, Bisa Bengkok

Jangan Siram Cakram Motor dengan Air, Bisa Bengkok

Tips N Trik
Ratusan Kendaraan Rusak Akibat Cairan Kimia Tumpah, Biaya Perbaikan Bisa Jutaan

Ratusan Kendaraan Rusak Akibat Cairan Kimia Tumpah, Biaya Perbaikan Bisa Jutaan

News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau