Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ducati Merapat ke Kelas ”Open”, Blunder Atau Jitu?

Kompas.com - 03/03/2014, 20:32 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Sepang, KompasOtomotif – Tidak mengejutkan ketika Ducati MotoGP cabut dari deretan tim ”bangsawan” di kelas factory untuk pindah ke ”kaum marjinal” yang disebut kelas open. Banyak yang meyakini keputusan GM Ducati Corse Gigi Dall’Igna adalah langkah jitu. Gengsi sebagai tim pabrikan pun ditanggalkan karena sang komandan melihat peluang besar di kelas open.

Tentu Gigi tak sembarangan. Kejeliannya benar-benar diuji dalam keputusan ini setelah menimbang sejak lama. Di kelas open, mantan bos tim Aprilia di balap Superbike yang baru dibajak akhir 2013 itu merasa lebih tidak dikekang dengan aturan. Artinya, banyak yang bisa dilakukan untuk meningkatkan performa sepeda motor dalam selama musim balap berjalan.

Inilah alasan terkuat. Dengan bergabung di kelas open, sasis dan detail mesin masih bisa dioprek. Penggunaan mesin pun jauh lebih banyak (12, kelas factory hanya 5 dalam satu musim). Bandingkan dengan tim Factory yang sama sekali dilarang melakukan pengembangan dalam satu musim.

Padahal, menurut Ducati, perubahan konfigurasi crankshaft, crankcases, kem, katup, suspensi, girboks, hingga piston bisa saja dilakukan untuk mendapat sepeda motor terbaik. Keuntungan pengembangan ini juga akan dirasakan pada musim 2015 mendatang.

motogp.com Andrea Dovizioso ketika menjajal sepeda motor kelas open dalam tes resmi di Sepang.

ECU Ducati?
Soal penggunaan ECU yang wajib memakai spek dari Dorna, Magneti Marelli, dirasa bukan masalah. Karena masih ada sektor lain yang diubah-ubah sesuai kebutuhan. Cal Crutchlow, pebalap yang baru berlabuh di Ducati tahun ini pun mengakui setelah tes ke-2 di Sepang, perbedaan ECU Ducati dan ECU wajib dari Dorna sangat tipis. Memang, masih sedikit lebih baik ECU Ducati, namun dikatakan masih banyak hal lain yang lebih menguntungkan.

Nah, yang kini jadi perdebatan, seperti ditulis beberapa situs Italia, ECU wajib merek Magneti Marelli dari Dorna disinyalir dikembangkan bersama Ducati. Keputusan Ducati pindah ke kelas open karena hal ini mulai mengemuka.

Sebelum tes resmi kedua di Sepang minggu lalu, Magneti Marelli meluncurkan peranti lunak ECU baru untuk Dorna yang jauh lebih hebat. Tapi ketika merek komponen dari Italia merilis spesifikasinya—entah lupa menghapus atau memang disengaja—terdapat tulisan ”Ducati Motor Holding”.

Keuntungan Tak Penting
Dua faktor utama tersebut di atas bisa jadi alasan kuat kepindahan Ducati ke kelas open. Sedangkan keuntungan-keuntungan lain dianggap tak terlalu berpengaruh. Penggunaan bahan bakar misalnya, lebih banyak 4 liter, meski Gigi pernah mengatakan, bahan bakar bukan pertimbangan utama. Menggunakan bensin 20 liter seperti aturan di kelas Factory-pun, sepeda motor Ducati masih bisa digeber habis-habisan.

Keuntungan lain, penggunaan kompon ban belakang lebih lunak di sesi kualifikasi. Lagi-lagi, hal ini tidak menjadi alasan kuat kepindahan Ducati ke kelas open. Buktinya, dalam pengujian resmi 1 dan 2 di Sepang, tim memutuskan tetap menggunakan ban normal. Bandingkan dengan Espargaro dari tim ART yang menyodok di peringkat atas catatan waktu karena pakai ban kompon lunak.

Rupanya Ducati mempertimbangkan efek samping, ban kompon lunak akan efektif dipakai mengejar posisi terdepan saat kualifikasi. Tapi ketika balapan dan harus pakai ban normal, setelan harus diubah lagi dan itu menjadi pekerjaan rumah tambahan.

Selain alasan teknis, mulai tahun ini podium MotoGP tak lagi dipisah antara tim pabrikan dan tim privateer. Jika pada musim sebelumnya ada podium sendiri di kelas Claiming Rule Team (CRT)—privateer—mulai 2014 semua berdiri sama tinggi untuk memperebutkan gelar dan podium yang sama. Tak penting bagi Ducati berada di level factory, yang penting bisa bersaing.

Artinya, andai mau ”makan gengsi” di kelas factory pun, jika kalah cepat dengan tim kelas open hasilnya akan sama. Jadi, apakah keputusan Ducati ini tepat atau blunder? Rasanya tak sabar menantikan sepak terjangnya di seri pertama MotoGP yang digeber di Sirkuit Losail, Qatar, (23/3/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com