Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Membuat "Gen Y" Tertarik pada Mobil

Kompas.com - 18/01/2014, 14:00 WIB
Agung Kurniawan

Penulis

New York, KompasOtomotif - Perusahaan konsultan, Deloitte LLP, melakukan survei global terhadap prilaku konsumen, khususnya anak muda. Fokus utama, ingin mengatahui mengapa minat memiliki mobil tidak sebesar kedua orang tuanya. Sebagian besar dari mereka menyatakan belum mau beli atau sekedar menyewa mobil dalam tiga tahun ke depan. Mereka juga punya minat yang besar pada mobil berteknologi hibrida dan punya konektivitas yang mumpuni.

Survei dilakukan pada kelompok anak muda yang biasa dijuluki dengan Generasi Y (Gen Y), kelahiran antara 1977-1994.  Sebanyak 61 persen mengatakan baru berminat punya mobil dalam tiga tahun mendatang, sementara 25 persen lain mengatakan setidaknya butuh setahun untuk beli mobil baru. Hanya 8 persen generasi muda mengatakan butuh mobil segera.

Pabrikan mobil terus mencoba membidik target generasi muda melalui berbagai cara, antara lain aktif di media sosial agar mereka tertarik pada mobil. Survei ini memberikan jawaban bagaimana cara mengajak generasi muda ini mau datang ke "dealer".  Ternyata, jawabannya bukan tawaran tenaga mobil yang besar, justru akses internet, kendaraan hemat energi, dan hibrida menarik minat mereka.

Koneksi
"Gen Y tidak butuh banyak tenaga kuda, kecepatan akselerasi, atau kapasitas mesin, mereka punya kebutuhan yang jelas dan keinginan yang harus dipenuhi. Mereka mau tetap terkoneksi dengan teknologi gaya hidup meskipun lagi di jalan," jelas Masa Hasegawa, salah satu petinggi di Deloitte Consulting LPP, dilansir Bloomberg (17/1/2014).

Generasi muda ini juga menuntut teknologi keselamatan tinggi, terutama yang bisa mengurangi risiko pengalihan konsentrasi di jalan. Para pabrikan mobil dan ahli pemasaran terus berupaya mencari strategi yang tepat untuk menjual pada generasi muda ini. Potensi pasar mereka saat ini sudah 80 juta jiwa di seluruh Amerika Serikat, hampir sama dengan generasi Baby Boomer yang lahir pasca perang dunia kedua. Para ahli mengatakan, sangat menantang bisa menjual mobil pada Gen Y karena minat mereka pada mobil jauh menurun ketimbang generasi orang tua mereka.

40 juta Konsumen
Dengan potensi pasar 40 juta konsumen yang berniat membeli mobil tiga tahun mendatang, maka terciptalah peluang bagi pabrikan mobil. Tugas prinsipal otomotif dunia bagaimana bisa menangkap kesempatan dari Gen Y yang datang dengan cepat.  Mereka juga sangat logis, artinya hanya akan membeli mobil jika harga terjangkau. Sekitar 64 persen Gen Y mengaku pada dasarnya mereka suka mobil, tapi tiga kali lebih besar untuk meninggalkannya dari kelompok generasi lain jika harga yang ditawarkan terlalu mahal.

Para konsumen muda ini mau efisiensi bahan bakar dari teknologi baru. Tidak kurang dari 59 persen Gen Y mengatakan mau mengemudikan mobil dengan teknologi alternatif dalam lima tahun mendatang. Teknologi hibrida juga jadi salah satu pilihan utama, di mana 29 persen mengatakan sebagai salah satu opsi yang menarik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com