BANDUNG, KOMPAS.com — Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mampu membuat mobil hemat bahan bakar minyak, tetapi masih terkendala untuk melakukan produksi secara massal. Hingga saat ini, belum ada perusahaan yang berminat secara serius.
Menurut Abdul Hapid, Kepala Bagian Peralatan Transportasi Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI, di Bandung, Jumat (4/6/2010), pihaknya telah membuat mobil listrik dan hibrida yang dikembangkan masing-masing sejak 2009 dan 2005 dan terus disempurnakan.
"Kalau ada pihak yang tanya soal mobil buatan LIPI, sudah banyak," ungkap Hapid. Inovasi itu menurut Hapid seharusnya diambil alih badan usaha milik negara (BUMN) atau swasta yang memiliki modal besar. Proses itu pun belum termasuk tahap untuk mendapatkan hak kekayaan intelektual (HAKI).
Padahal, ia sangat mengimpikan mobil karya LIPI ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Jika terealisasi, maka itulah kebanggaan terbesarnya, apalagi biaya penelitian untuk kendaraan hibrida sudah mencapai Rp 2,5 miliar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.