JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jetour Motor Indonesia atau Jetour Indonesia merespons terkait pasar mobil Plug-in Hybrid (PHEV) di Indonesia.
Pabrikan dari China ini percaya diri bahwa mobil elektrifikasi tersebut akan disambut baik oleh konsumen.
Saat ini, pasar mobil PHEV baru diisi beberapa model, seperti Toyota dengan Prius PHEV, Mazda dengan CX-80 PHEV, dan Jaecoo J7 SHS yang segera dijual di Indonesia.
Baca juga: Jetour Siapkan 2 Mobil Listrik buat Indonesia di 2025
Jumlahnya memang masih sedikit, tetapi pasarnya akan berkembang.
President Director PT Jetour Motor Indonesia, Jacky Yang, mengatakan bahwa satu atau dua tahun lalu, memang masih banyak yang meragukan PHEV dibandingkan hybrid biasa dan EV.
"Mereka tidak berpikir bahwa PHEV memiliki masa depan yang baik. Tapi setelah satu tahun, PHEV mengalami peningkatan permintaan, jadi ada kesempatan besar di pasar tersebut," kata Jacky di Jakarta, Selasa (18/2/2025).
Baca juga: Ditjen Pajak Jelaskan Alasan Diberikannya Insentif Mobil Hybrid 2025
Untuk Jetour, model mobil PHEV-nya diterima dengan baik di pasar China dan negara seperti Arab Saudi serta Uni Emirat Arab.
Terkait Indonesia, apakah PHEV akan populer atau tidak adalah pertanyaan yang komprehensif.
"Ini tergantung pada desain, harga, dan mesin (teknologi PHEV). Kita perlu mempertimbangkan solusi menyeluruh, dan kita memiliki kepercayaan diri yang kuat," kata Jacky.
Baca juga: Hasil Sidang Isbat: Idul Fitri 2025 Jatuh pada Senin 31 Maret
Jetour kabarnya akan merilis Offroad Travel Series, yakni T2.
Memiliki pilihan PHEV, Jetour percaya diri bahwa model tersebut akan diminati konsumen Indonesia.
"Pembeli potensial di Indonesia banyak yang menunggu dari Jetour. Jadi jangan khawatir, kita akan memperkenalkan PHEV, memenuhi kebutuhan orang Indonesia," kata Jacky.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.