Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Sistem Autopilot Mata Dewa BYD Hadir di Indonesia?

Kompas.com - 17/02/2025, 16:41 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini, Build Your Dreams (BYD) meluncurkan sistem autopilot bernama 'God's Eye' atau 'Mata Dewa' di China.

Fitur ini memungkinkan mobil untuk "berjalan" sendiri dengan sedikit bantuan dari pengemudi.

Sistem ini diklaim sangat canggih, sehingga memberikan pengalaman berkendara yang lebih mulus.

Zheng Cuifang, Product Strategy Manager BYD Auto Industry, mengatakan fitur bantuan pengemudi tersebut nantinya juga akan diperkenalkan di Indonesia.

Sebab, ke depan, fitur 'Mata Dewa' akan diaplikasikan pada produk terbaru BYD.

Namun, sistem autopilot bernama 'God's Eye' itu hanya akan tersedia di produk baru, bukan produk yang sudah eksis di Indonesia saat ini.

Baca juga: Jajal Ketangguhan Offroad Suzuki Jimny 5 Pintu di IIMS 2025

Sheryl, panggilannya, menjelaskan bahwa sistem 'God's Eye' bekerja berdasarkan perangkat lunak atau software, dan tidak serta merta langsung bisa diaplikasikan pada semua model BYD.

"Memang untuk sistem mengemudi cerdas (intelligent driving) bekerja berdasarkan perangkat lunak. Lantas, apakah bisa menggunakan software upgrade menggunakan OTA (over the air)? Karena semuanya bergantung juga pada perangkat keras dan sistem kamera yang kami miliki, jadi ada produk yang kami miliki saat ini yang tidak dapat memakai pembaruan OTA seperti Dolphin. Jadi, mungkin ('God's Eye') akan digunakan untuk model selanjutnya," kata Sheryl di IIMS 2025, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Senin (17/2/2025).

Saat ini, teknologi 'God's Eye' baru diperkenalkan di China oleh BYD dan baru dikembangkan.

Sheryl mengatakan, setidaknya paling cepat perlu waktu dua tahun agar teknologi tersebut bisa masuk ke Indonesia.

"Saya pikir pada tahun 2026 atau 2027 (teknologi ini akan masuk ke Indonesia). Ya, setidaknya kami harus memiliki dua tahun pengalaman dulu di China untuk memastikan bahwa teknologi ini sudah matang," ungkapnya.

Baca juga: Keanggunan Denza D9, MPV Listrik Terbaru di IIMS 2025

Selain itu, Sheryl juga mengungkapkan bahwa teknologi ini perlu dites terlebih dahulu di jalanan Indonesia.

Sebab, kondisi jalan termasuk lalu lintas di Indonesia sangat berbeda dengan di China. "Jadi, walaupun (nanti) sudah matang di China, kita butuh waktu untuk melakukan tes jalan di Indonesia. Itulah kenapa butuh waktu lebih lama. Setidaknya (teknologi ini) untuk model baru," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Desak TNI Penembak Polisi di Lampung Jadi Tersangka, Habiburokhman: Kan Sudah Ngaku...
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau