Mobil Bekas Populer di Kalangan Ojol dan Transportasi Umum

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil bekas kini menjadi pilihan populer di kalangan pengemudi ojek online (ojol) dan pengusaha transportasi umum.

Selain harga yang lebih terjangkau, mobil bekas juga dinilai lebih cepat memenuhi kebutuhan operasional dibandingkan membeli mobil baru.

Namun, ada beberapa tipe mobil yang lebih diminati karena dianggap lebih sesuai untuk aktivitas ini.

Baca juga: Sensasi Duduk Menjadi Penumpang di Kabin MPV Listrik Mewah Maxus Mifa 7

Menurut Agus, pemilik showroom Autohaus di Jakarta, mobil dengan konsumsi bahan bakar yang irit menjadi faktor utama dalam pemilihan kendaraan oleh para pelaku usaha transportasi.

"Mobil dengan mesin kecil seperti 1.2 liter hingga 1.5 liter biasanya paling dicari. Model seperti LCGC (Low Cost Green Car) sangat diminati karena selain hemat bahan bakar, pajaknya juga relatif murah," kata Agus kepada Kompas.com, Kamis (23/1/2025).

Selain efisiensi bahan bakar, Agus menambahkan bahwa kapasitas kabin juga menjadi pertimbangan penting.

Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa mobil bekas untuk kebutuhan transportasi umum harus memiliki riwayat perawatan yang baik. "Calon pembeli biasanya sangat teliti mengecek kondisi mesin, sistem rem, dan kaki-kaki. Mereka tahu bahwa kendaraan ini akan dipakai intensif, jadi kerusakan kecil sekalipun bisa berdampak besar," kata Agus.

Lihat Foto

Ilustrasi Toyota Calya bekas.(ilhamkarim/kompas.com)

Di sisi lain, faktor ketersediaan suku cadang juga memengaruhi pilihan kendaraan. "Orang-orang cenderung memilih mobil dari merek yang suku cadangnya mudah ditemukan dan harganya terjangkau, seperti Toyota atau Daihatsu," ujarnya.

Agus menyarankan calon pembeli untuk mempertimbangkan usia mobil bekas yang akan dibeli. "Kalau bisa, pilih mobil yang usianya tidak lebih dari lima tahun agar kondisi mesin dan komponen lainnya masih prima. Ini penting untuk mengurangi biaya perawatan di kemudian hari," kata Agus.