JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota Starlet generasi pertama yaitu Starlet kotak alias Starko sempat naik lagi belakangan ini. Harga terjangkau dan tampilan masih keren membuatnya banyak dilirik.
Namun namanya mobil lawas pasti ada kendalanya. Maklum Starko eksis dari tahun 1985-1990, artinya model awalnya kini sudah berusia nyaris empat puluh tahun.
Baca juga: Jorge Martin Pimpin Klasemen Usai Sprint Race MotoGP Aragon
Mamang Mawardi, pemilik bengkel spesialis Toyota Starlet yaitu Depok Auto Care, mengatakan, salah satu yang mesti diperhatian pada Starko ialah pendinginan kabin.
Kabin Starko bikin gerah. Hal ini karena pertama bisa jadi sistem AC yang kurang sehat dan kedua yaitu sistem isolasi kabin atau peredam yang kurang baik.
Mamang mengatakan, pemilik Starko bisa meningkatkan sistem isolasi kabin dengan menambah wol di bagian plafon atau atap bagian dalam.
“Tujuan kita pasang (pederam) sebab mobil tahun segitu isolasinya masih minim,” ujar Mamang kepada Kompas.com yang ditemui di bengkelnya di Deopk, Jawa Barat, belum lama ini.
Baca juga: Hasil Sprint Race MotoGP Aragon, Spanyol, Marc Marquez Juara
“Kalau kita buka plafon terlihat sekali isolasi atau peredam yang di atas itu minim. Kalau dulu sepertinya cuma buat pereda noise (suara berisik),” ujarnya.
“Tapi sekarang yang kita butuhkan selain tidak berisik supaya udara di dalam kabin itu tetap terjaga, dengan harapan radiasi panas tidak terlalu ekstrem,” kata Mamang.
Baca juga: Mercedes-Benz EQS Bakal Didiskontinu, Diganti S-Class Electric
Mamang mengatakan, mengganti dan menambahkan peredam di plafon sangat membantu menjaga tingkat kedinginan kabin.
“Kita pakai isolasi yang standar model wol, karena kita harus memperhitung plafon Starko, plafonnya masih model gantung. Jadi kalau paksa pakai peredam yang berat takutnya jatuh. Jadi berisiko,” katanya.
“Jadi pakai model yang materialnya seperti karpet tapi tebal. Ditempel saja pakai lem, dihara[kan panas dari atas itu tidak sampai ke kabin,” kata Mamang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.