Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Terus Menurun, Loyalis Panther Inginkan Desain Lebih Modern

Kompas.com - 01/02/2020, 11:02 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comIsuzu Panther memang bukan lagi volume maker di segmen MPV. Namun citranya sebagai mobil diesel yang tangguh tetap bertahan sampai sekarang.

Tak heran Panther bisa tetap laku, meski sudah lama sekali mobil ini tidak melakukan pembaruan. Bahkan di pasar mobil bekas, Panther jadi salah satu model yang dicari konsumen.

Berdasarkan data wholesales Gaikindo, di sepanjang Januari sampai Desember 2019, mobil ini terjual sebanyak 681 unit.

Baca juga: Perang Harga Suzuki XL7 dengan BR-V dan Rush, Siapa Paling Murah?

Usia Isuzu Panther masih akan panjang.Isuzu Usia Isuzu Panther masih akan panjang.

Padahal pada periode yang sama tahun 2018, Panther bisa laku 1.001 unit. Sedangkan pada 2017, bisa mencapai 1.182 unit.

Penjualan Panther bisa dibilang mengalami penurunan dari waktu ke waktu. Desain yang belum berubah disinyalir jadi alasan penyebab permintaan Panther keluaran baru terus menurun.

Ernando Demily, Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia, mengatakan, sampai saat ini Panther masih dijual walaupun tidak mengalami penyegaran selama bertahun-tahun.

Baca juga: Apakah Mobil Mesin Diesel Masih Perlu Dipanaskan?

Isuzu Panther Rajanya Diesel Isuzu Panther Rajanya Diesel

“Panther masih dijual, kalau ada yang pesan pasti kami layani. Spare part-nya juga masih diproduksi terus,” ujarnya kepada Kompas.com (31/1/2020).

Meski begitu, bukan berarti Isuzu tidak bakal mengubah Panther. Ernando mengatakan, pihaknya terus melakukan survei ke konsumen terkait perubahan yang diharapkan.

“Tentu kami melakukan survei dulu ke konsumen dengan wawancara. Mayoritas masih sangat puas dengan Panther,” kata Ernando.

“Masukan dari mereka ingin Panther ada perubahan desain, ingin desainnya mengikuti perkembangan zaman. Karena kalau dari mesin, mereka sudah sangat puas sebetulnya,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau