Tokyo, KompasOtomotif – Toyota, raksasa otomotif Jepang dan pemain teratas di industri global menyatakan, kalau mesin pembakaran dalam (internal combustion engine) akan mati pada 2050, dan bakal digantikan eksistensinya oleh kendaran listrik.
Ini disampaikan langsung oleh Kepala R&D dan Teknik Toyota, Seigo Kuzumaki seperti dilansir Carscoops dan Motoring.com.au, Kamis (16/11/2017). Dirinya mengatakan kalau penurunan emisi CO2 akan memaksa produsen mobil untuk sepenuhnya menerima elektrifikasi.
"Kami memperkirakan bahwa pada tahun 2050 akan mengurangi emisi CO2 dari kendaraan hingga 90 persen dibandingkan dengan kondisi 2010. Untuk mencapai itu, mulai 2040 mobil bermesin pembakaran internal tidak lagi dibuat, hanya beberapa hybrid atau plug-in hybrid," ujar Kuzumaki.
Baca juga : Soal Mobil Listrik, Honda Enggan Lobi Langsung Pemerintah
Salah satu bagian penting dalam rencana electric vehicle (EV) jangka panjang Toyota adalah penerapan baterai solid-state canggih.
Kendaraan all-electric pertama di pasaran akan tiba pada tahun 2020, dengan baterai lithium-ion tradisional, untuk menyaingi Nissan Leaf yang menjadi kendaraan listrik terlaris. Namun, Toyota memastikan bakal memproduksi baterai solid-state pada awal 2020-an, yang memungkinkan EV mereka punya jangkauan yang luar biasa dan pengisian cepat.
"Kami memegang lebih banyak paten pada baterai solid-state daripada perusahaan lain. Kami semakin dekat dengan pengembangan mobil menggunakan teknologi, dan kami percaya akan berada paling depan di antara para pesaing," tutur Kuzumaki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.