Nusa Dua, KompasOtomotif - Mercedes-Benz Sprinter hadir mewarnai segmen kendaraan niaga, khususnya di industri travel pariwisata. Didukung dengan mesin berkapasitas 2.143 cc, Sprinter menawarkan tenaga optimal serta torsi yang berlimpah di kelasnya, yakni 330 Nm.
Meski demikian, mesin tersebut masih mengusung standar emisi gas buang Euro 3, sedangkan di negara asalnya Sprinter sudah menggunakan mesin V6 dengan standar emisi yang lebih tinggi. Lalu apa alasan Mercy belum membawa mesin V6 tersebut ke Indonesia?
"Sprinter yang ini sudah facelift, ada perubahan di eksterior. Untuk mesin masih pakai Euro 3, tapi memang di Jerman itu sudah ada yang Euro 5, bahkan sedang dikembangkan ke Euro 6," ucap Deputy Director Sales Operation Bus and Vans MBI Adri Budiman, saat menjelaskan mengenai produk kepada wartawan di Nusa Dua-Bali, Kamis (17/11/2016).
Menurut dia, hingga saat ini bahan bakar di Indonesia khususnya diesel belum mampu untuk mengimbangi kebutuhan teknologi mesin diesel modern. "Bahan bakar di Indonesia sampai saat ini hanya mampu sampai Euro 3, jadi belum belum bisa dimasukan," kata Adri.
"Memang ada, bila konsumen menginginkan Sprinter dengan mesin yang lain, kami juga akan dengarkan dan tidak menutup kemungkinan untuk dipasarkan di Indonesia," ucap Ralf di waktu yang sama.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.