Toyota “Recall” Lebih dari 6 Juta Unit di Seluruh Dunia

Toyota mengaku, sekitar 2,3 juta unit kendaraan yang dicurigai bermasalah dipasarkan di Amerika Utara dan 810.000 unit lainnya di Eropa. Sisanya, tersebar di seluruh dunia, termasuk negara asalnya, Jepang. Produsen mobil terbesar di dunia ini juga mengaku tidak menemukan adanya kecelakaan, luka, atau korban jiwa menyangkut masalah ini.

Kelima komponen ini bermasalah dan melibatkan total 27 model, termasuk RAV4 dan Yaris. Selain itu, juga ditemuka di Pontiac Vibe dan Subaru Trezia, dua model yang dirakit atas pesanan General Motors (GM) dan Fuji Heavy Industries (Subaru).

Toyota tidak mau menyebutkan berapa kerugian yang harus ditanggung perusahaan dan tidak jelas apakah komponen yang bermasalah datang dari pasokan produsen komponen (pemasok) atau dalam proses perakitan kendaraan.

Gerak Cepat
Langkah cepat Toyota untuk mengumumkan lima recall sekaligus dalam satu hari, langsung dari Tokyo, karena berkaca dari apa yang sedang dihadapi GM saat ini di Amerika Serikat. Pasalnya, pihak berwenang di AS sangat sensitif terhadap seberapa cepat reaksi produsen mobil menyangkut kasus recall. Langkah preventif, dan semakin cepat produsen mengumumkan permasalahan pada konsumen atau pihak berwenang, justru semakin baik.

Saat ini, GM tengah menghadapi penyelidikan dari pihak berwenang AS menyangkut masalah starter mobil yang bermasalah. Kasus ini sudah diketahui GM sejak 2001, tapi baru diumumkan bermasalah 2014 dan mengakibatkan korban jiwa sampai 12 nyawa, melibatkan 1,6 juta unit yang dipasarkan.

Uraian Recall Toyota dari Jenis Komponen yang Bermasalah:

• Kabel puntir setir yang terkoneksi pada kantung udara (airbag): 3,5 juta unit

• Kunci rel jok: 2,3 juta unit

• Bracket lingkar kemudi: 760.000 unit

• Wiper kaca depan dengan masalah kebocoran: 160.000 unit

• Kemungkinan memicu api di dinamo sarter: 20.000 unit