Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jasamarga

Inilah Penyakit yang Sering Menimpa "Power Steering"

Kompas.com - 23/05/2013, 18:58 WIB

Jakarta, KompasOtomotif - Kini, umumnya setiap mobil sudah dilengkapi dengan power steering. Untuk mobil lama, sebagian besar masih menggunakan power steering hidraulik. Untuk ini digunakan cairan yang dipompa sehingga menghasilkan tekanan pada rumah setir. Pompa bekerja karena digerakkan (diputar) oleh mesin melalu V-belt. Untuk mobil terbaru, kebanyakan power steering digerakkan oleh motor listrik sehingga disebut Electric Power Steering (EPS).

Untuk power steering hidraulik, masalah yang sering muncul adalah kebocoran karena "sil' pada rumah setir aus. Akibatnya  pemilik mobil setiap hari harus menambah cairan untuk power steering.  

Menurut Julius, pengelola bengkel spesialis power steering, Botak Seng di Fatmawati, Jakarta, ada beberapa hal yang menyebabkan kelengkapan ini rusak. 

1. Usia. Umur komponen di atas 5 tahun atau mobil sudah menempuh jarak 100.000 km. Masalah yang sering terjadi, kebocoran di selang atau di rack steer. Tanda-tandanya, muncul rembesan atau tetesan cairan power steering. Saat setir diputar, muncul suara mendegung. Untuk mengatasinya sementara waktu, pemilik mobil sering menambahkan cairan power steering. 

Kalau itu yang terjadi,sil harus diganti. As pegas setir dibersihkan.karena di dalamnya dipastikan terdapat kotoran berupa debu atau gram (kikisan logam). Jika dibiarkan, akan merusak permukaan as.  

2. Boot rack steer robek. Biasanya terjadi saat melintas jalan rusak. Di samping itu, karena dibuat dari karet, bisa rengat dan pecah. Jika dibiarkan, air, debu dan kotoran akan masuk ke as setir dan menyebabkannya berkarat. Indikasi as setir kotor dan berkarat, saat diputar berbunyi. Setir juga berat ketika diputar. 

3. Salah isi cairan. Pemilik mobil malas ke bengkel memperbaiki kebocoran. Mereka mengatasinya dengan mengisi ulang cairan power steering. Ternyata banyak yang salah isi. Menurut Julius, beberapa konsumen menganggap cairan power steering sama dengan yang digunakan untuk kopling dan rem. Padahal, sifatnya berbeda.  

4. Pemakaian tidak wajar. Biasanya terjadi pada mobil yang dipakai untuk balap, slalom dan drifting atau sering bermanuver secara ekstrem pada kecepatan tinggi. Akibatnya, tekanan cairan pada sirkuit power steering menjadi sangat tinggi dan panas. Semakin sering diperlakukan seperti itu, selang akan rusak dan bocor.

Untuk  servis ataupun perbaikan, ganti sil membutuhkinwaktu 3 jam dengan biaya Rp 150.000 - 450.000. Namun jika terjadi kerusakan pada mekanis, misalnya as power steering, biaya bisa mencapai Rp 2 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau