Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komponen yang Rawan Rusak Usai Mudik

Kompas.com - 04/08/2014, 18:06 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Perjalanan jarak jauh, khususnya arus mudik yang dikombinasi dengan kemacetan parah, sering berefek negatif pada mobil. Maklum, tugas yang harus ditanggung mobil sangat berat. Bawa beban banyak, jalan rusak, macet parah, dan jarak tempuh ratusan bahkan ribuan kilometer. Beberapa komponen pun rawan rusak!

Seperti yang dijelaskan Sudrajat, mekanik AutoSpeed, Jakarta Timur, usai mudik tak cukup hanya mengganti oli mesin. Banyak komponen yang harus diperiksa karena sudah dipaksa bekerja sepanjang waktu menembus kemacetan dan ”kelelahan”.

”Semuanya bertujuan memperpanjang usia mobil. Dicek dahulu, kalau rekomendasi buku servis harus diganti, ya sebaiknya diganti, meski ada beberapa komponen yang masih bisa bertahan dengan jarak lebih panjang dari rekomendasi,” terang Sudrajat kepada KompasOtomotif, (4/8/2014).

Berikut komponen yang rawan lelah dan direkomendasi ganti jika diperlukan:
1. Suspensi. Sokbreker dan kawan-kawannya kemungkinan ”menjerit keletihan” dan minta diganti. Misalnya, cek tie-rod, ball joint, hingga baut-baut pada suspensi. Jika ada indikasi rusak, jangan ditunda, segera ganti.

2. Rem. Kinerja rem, terutama untuk mobil matik akan sangat berat ketika perjalanan jarak jauh dan macet. Cek kampas, bila perlu bagian lain seperti kaliper dan piringannya.

3. Ban. Perhatikan tingkat keausan. Biasanya ada ukuran kedalaman pola tapak yang direkomendasikan seperti yang KompasOtomotif pernah bahas. Jika ada benjolan, segera ganti.

4. Periksa kondisi V-belt. Komponen ini selalu berputar sepanjang mesin menyala. Ada baiknya dicurigai kerenggangan atau kondisi material.

5. Cek komponen penggerak seperti kopling, transmisi, kopel, gardan, as, dan bearing roda. Pastikan komponen tersebut bekerja normal. Semua komponen itu juga menjadi bagian yang tak berhenti bekerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com