KLATEN, KOMPAS.com - Continuously variable transmission (CVT) banyak disematkan pada mobil-mobil modern karena diklaim lebih efisien dan lembut.
Meski demikian, CVT wajib dirawat dan dioperasikan dengan sewajarnya agar performa tetap prima.
Berikut ini kebiasaan yang bikin CVT pada mobil cepat rusak.
Baca juga: Agar Tidak Cepat Rusak, Begini Cara Merawat Sabuk Baja CVT
Arif Nugroho, Service Advisor Hyundai Solo Baru mengatakan, kebiasaan menggeser tuas transmisi ketika mobil belum berhenti sepenuhnya dapat merusak transmisi.
“Komponen transmisi, khususnya sabuk baja dan puli, bisa selip, komponen juga terbebani oleh gaya puntir ketika tuas transmisi digeser padahal mobil belum berhenti,” ucap Arif kepada Kompas.com, Senin (9/6/2025).
Kebiasaan tersebut kerap tak disadari oleh pengguna mobil karena terburu-buru saat mengemudi. Seperti saat sedang parkir yang mengubah posis tuas dari R-N-D atau sebaliknya.
Baca juga: Mengapa CVT Jadi Pilihan Utama di Mobil Modern?
Arif Suasono Ariyadi, pemilik bengkel spesialis Nissan Datsun Kebat Motors Bintaro, Tangerang Selatan mengatakan kebiasaan berhenti dengan posisi tuas transmisi di D bisa membebani kinerja komponen.
“Meski tak akan merusak secara langsung, kebiasaan ini dapat membuat oli transmisi cepat panas dan akibatnya kualitasnya cepat menurun,” ucap Arif kepada Kompas.com, Senin (9/6/2025).
Sewajarnya, ketika mobil berhenti lama seperti di lampu merah atau kemacetan, agar transmisi tidak bekerja keras, tuas sebaiknya diposisikan netral.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.