JAKARTA, KOMPAS.com — Masih banyak pemilik mobil yang mengabaikan pentingnya memilih cairan radiator yang tepat, dan malah memilih menggunakan air mineral kemasan atau air sumur sebagai solusi cepat saat coolant habis.
Padahal, kebiasaan ini berisiko merusak sistem pendingin hingga berdampak buruk pada kesehatan mesin secara keseluruhan.
Menurut Fendy, Director PT Autokooling Jaya Nusantara, distributor resmi radiator Koyorad di Indonesia, penggunaan air sembarangan pada radiator sangat tidak disarankan karena kandungan mineralnya bisa mempercepat proses korosi dan endapan di saluran pendingin. “
Air mineral maupun air sumur mengandung logam berat, kalsium, dan zat lain yang tidak terlihat oleh mata. Jika digunakan terus-menerus, kandungan tersebut akan mengendap dan menyumbat saluran radiator, bahkan merusak water pump,” kata Fendy kepada Kompas.com, Rabu (4/6/2025).
Baca juga: Nonton Timnas Indonesia vs China, Ini Rute Transjakarta ke GBK
Ia menjelaskan, sistem pendingin modern bekerja dalam tekanan tinggi dan suhu ekstrem.
Penggunaan cairan yang tidak sesuai spesifikasi bisa menurunkan efisiensi penyerapan panas, menyebabkan overheat, dan berujung pada kerusakan mesin yang jauh lebih mahal biayanya dibandingkan harga coolant yang seharusnya digunakan.
Selain itu, lanjut Fendy, kerak dari mineral dalam air biasa dapat menempel di kisi-kisi radiator dan bagian dalam blok mesin, membuat aliran coolant jadi tidak lancar. “Efeknya tidak instan, tapi dalam jangka 6 bulan sampai setahun, performa pendinginan pasti menurun drastis,” ujarnya.
Fendy pun menyarankan agar pengguna kendaraan selalu menggunakan cairan coolant atau radiator coolant yang memang dirancang dengan campuran anti-karat dan titik didih tinggi.
Ia menekankan bahwa investasi pada coolant berkualitas akan lebih hemat ketimbang harus mengganti radiator, thermostat, atau bahkan turun mesin akibat overheat. “Kalau dalam keadaan darurat boleh saja pakai air biasa, tapi harus segera dikuras dan diganti begitu sampai bengkel. Jangan dijadikan kebiasaan,” tutur Fendy.
Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya perawatan radiator, Fendy berharap konsumen bisa lebih bijak dan tidak tergoda solusi instan yang justru merugikan dalam jangka panjang.
Baca juga: Ada Laga Indonesia vs China, Pengendara Diimbau Hindari Kawasan GBK
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.