Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Mobil Hybrid Seken Lebih Diminati Dibandingkan Listrik?

Kompas.com - 05/06/2025, 08:42 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pasar mobil listrik seken atau bekas di Indonesia masih menghadapi tantangan besar untuk tumbuh, salah satunya disebabkan oleh depresiasi harga yang sangat tajam dan belum bisa diprediksi.

Meskipun kendaraan listrik disebut-sebut sebagai masa depan industri otomotif, kondisi pasar menunjukkan bahwa konsumen masih ragu untuk membelinya dalam kondisi bekas.

Sebaliknya, mobil hybrid kini justru menjadi pilihan yang lebih realistis bagi pembeli maupun pedagang.

Baca juga: Skema Sewa Baterai Mobil Listrik Polytron Jadi Favorit

Showroom mobil bekas Doyan Mobil di Jakarta Selatan.Instagram @doyanmobil Showroom mobil bekas Doyan Mobil di Jakarta Selatan.

Anton Gunawan, pemilik showroom Rapih Motor di MGK Kemayoran, mengaku tidak menjual mobil listrik bekas sama sekali. “Enggak jual. Enggak mau ambil. Depresiasinya belum bisa ketebak ya,” ujar Anton kepada Kompas.com, Rabu (4/6/2025).

Ia menilai harga jual kembali mobil listrik bekas bisa jatuh terlalu jauh dan belum memiliki pola yang jelas, sehingga terlalu berisiko untuk diperdagangkan.

Berbeda dengan mobil listrik, Anton menyatakan telah cukup sering menjual mobil hybrid. “Hybrid udah banyak saya, udah sering. Banyak laku yang hybrid, kayak Yaris Cross atau Innova Zenix,” ucap Anton.

Baca juga: Kebiasaan Sehari-hari yang Merusak AC Mobil

Dari total stok di showroom miliknya, sekitar 25 persen merupakan mobil hybrid, sementara sisanya adalah mobil konvensional berbahan bakar bensin atau diesel.

Sementara dari segi harga, mobil hybrid seken juga mengalami depresiasi, namun menurut Anton, penurunannya dalam skala yang wajar.

Contohnya, Toyota Yaris Cross Hybrid yang baru dirilis dengan harga di atas Rp 400 juta, kini dijual dalam kondisi bekas seharga sekitar Rp 360 juta.

Sedangkan Innova Zenix Q Hybrid 2023, yang baru dibanderol sekitar Rp 640 juta, kini ditawarkan di kisaran Rp 555 juta.

Pandangan serupa disampaikan oleh Andi, pemilik showroom Jordy Mobil, yang juga berlokasi di MGK Kemayoran.

Baca juga: Minat Warga AS terhadap Mobil Listrik Turun Signifikan pada 2025

Toyota Kijang Innova Zenix HEV dan Toyota Yaris Cross Hybrid. Dok. Kompas.com/Nanda Toyota Kijang Innova Zenix HEV dan Toyota Yaris Cross Hybrid.

Menurutnya, permintaan terhadap mobil hybrid lebih tinggi dibanding mobil listrik. “Kalau menurut saya sih mendingan hybrid ya. Mendingan hybrid dibanding listrik,” kata Andi kepada Kompas.com (4/6/2025).

Ia menjelaskan, berdasarkan data di lapangan, depresiasi mobil listrik memang cukup besar.

Contohnya, Wuling Air EV varian Long Range, yang saat baru dibanderol sekitar Rp 250 juta hingga Rp 300 jutaan, kini dalam kondisi bekas usia 1-2 tahun hanya dijual sekitar Rp 160 juta hingga Rp 165 juta.

Baca juga: Resmi Beroperasi, Ini Rute Transjabodetabek Sawangan-Lebak Bulus

Wuling Air evWuling Wuling Air ev

Andi menyoroti permasalahan lain pada mobil listrik bekas, yakni kemunculan banyak varian baru dalam waktu singkat. “Misalnya dia meluncurkan Wuling Air EV yang Long Range, dia keluarkan lagi yang Standar, dengan harga di bawah lagi,” ucapnya.

Hal ini membuat nilai jual kembali mobil listrik cepat turun dan menyulitkan pedagang menentukan harga jual yang wajar.

Ditambah lagi, mobil listrik dengan odometer tinggi dianggap kurang menarik bagi pasar. “Kalau mobil listrik, odometer harus kecil. Dan harganya juga harus jauh (dari harga barunya),” ujar Andi.

Baca juga: Update Daftar Harga Motor Bebek pada Juni 2025

Inspeksi mobil bekas yang disediakan mobbi pada Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023Dok. mobbi Inspeksi mobil bekas yang disediakan mobbi pada Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023

Sebaliknya, mobil hybrid dinilai memiliki harga yang lebih stabil, bahkan meski sudah menempuh jarak cukup jauh. “Kalau untuk hybrid sih odometer kalau bisa jangan terlalu tinggi. Ya 20.000–30.000 Km masih oke lah,” kata Andi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau