Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol Layang MBZ Bukan Tempat untuk Kebut-kebutan

Kompas.com - 04/06/2025, 16:12 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini, beredar video viral di media sosial, pengemudi BMW M4 adu cepat dengan kereta cepat Whoosh. Sedan sport tersebut melaju kencang di atas jalan tol layang MBZ.

Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun Instagram @jkt.feed. Terlihat pada video BMW M4 melaju kencang menyalip banyak mobil di depannya.

Baca juga: Sempat Viral Video BMW M4 Ngebut di Tol Layang MBZ, Polisi Cari Pelaku

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, mengatakan, menarik untuk diuji coba, mana lebih cepat mobil atau Whoosh. Tapi, kurang bijaksana jika dilakukannya di tengah-tengah keramaian lalu lintas.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by JAKARTA FEED (@jkt.feed)

"Bukan salah fasilitas jalannya, tapi bahaya jika harus mencoba hal-hal yang tidak berkaitan dengan keselamatan," ujar Sony, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (4/6/2025).

"Yang namanya bersaing kecepatan, selalu melibatkan emosi pengemudi dan kemampuan kendaraan, tidak semua dalam kondisi fit atau siap," kata Sony.

Baca juga: Lewat Jalan Layang MBZ Saat Arus Balik, Hati-hati Tabrakan Beruntun

Menurut Sony, kondisi hilang kontrol lebih besar terjadi dan tidak mudah untuk diantisipasi. Jadi, jangan hanya mengedepankan kesenangan sesaat yang bisa berpotensi kecelakaan.

Test drive Aion Y Plus di Tol Layang MBZDok. Aion Indonesia Test drive Aion Y Plus di Tol Layang MBZ

Untuk diketahui, batas kecepatan minimun di tol layang MBZ adalah 60 kilometer per jam. Sedangkan kecepatan maksimum, dibatasi hanya 80 kilometer per jam.

Sebelumnya, Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono, mengatakan, pihaknya akan menelusuri MBZ untuk bisa tahu identitas kendaraan tersebut.

"Kita sudah dapat profilnya," kata Argo, belum lama ini.

Argo mengatakan, jika pihaknya sudah mendapatkan identitas pelaku, selanjutnya akan dipanggil ke Subdit Gakkum untuk diklarifikasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau