JAKARTA, KOMPAS.com - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) resmi meluncurkan Fronx sebagai produk terbaru yang bermain di segmen low sport utility vehicle (LSUV).
Datang dengan tampilan yang segar, mobil berkonsep desain ala coupe ini hadir dalam tiga varian dan dua pilihan mesin bensin, yakni K15C dan K15B.
Meski kapasitas mesinnya sama-sama 1.500 cc, namun dari sisi teknologi dan pilihan transmisi terdapat perbedaan signifikan.
"Keberadaan tiga varian dengan opsi transmisi berbeda menjadikan strategi harga Suzuki Fronx sangat unik dan kompetitif. SUV bergaya coupe ini menyasar beberapa segmen maupun calon konsumen sekaligus," ujar Dony Ismi Saputra, Deputy 4W Sales & Marketing PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), saat peluncuran, Rabu (28/5/2025).
Baca juga: Mengenal Rangkaian Fitur dan Fungsi Teknologi ADAS Suzuki Fronx
Mesin K15B digunakan pada Fronx tipe GL, sementara mesin K15C disematkan pada tipe GX dan SGX, yang juga dibekali teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS).
Sementara menurut Direktur Pemasaran 4W PT SIS Harold Donnel, antara mesin K15B dan K15C sebenarnya memiliki karakteristik yang berbeda.
"K15C lebih mengutamakan sisi efisiensi bahan bakar, sementara untuk mesin K15B lebih ke performa. Dari segi responsif memang sedikit berbeda juga," kata Harold kepada Kompas.com, Jumat (30/5/2025).
Lebih detail, berikut perbedaan K15B dan K15C:
K15B
Mesin ini bukan barang baru karena sebelumnya telah digunakan pada sejumlah model Suzuki di Indonesia, seperti XL7, Ertiga, dan Jimny.
K15B mengusung konfigurasi 4-silinder segaris DOHC 16 katup dengan sistem Multi-Point Fuel Injection (MPFI).
Tenaga maksimalnya mencapai 77 kW atau 104,6 Tk pada 6.000 rpm, dengan torsi 138 Nm pada 4.400 rpm, yang disalurkan ke roda melalui dua pilihan transmisi, manual 5-percepatan atau matik konvensional (AT) 4-percepatan.
Baca juga: Menginap Tanpa Keluar Tol, Fasilitas Hotel Hadir di Rest Area KM 379A
K15C
Sementara itu, mesin K15C yang digunakan pada Fronx tipe GX dan SGX memiliki tenaga sedikit lebih kecil dibanding K15B, namun unggul dalam efisiensi dan teknologi.
Mesin ini memiliki rasio kompresi lebih tinggi, yakni 12:1, dengan output 74 kW atau 100,6 Tk pada 6.000 rpm, serta torsi 135 Nm pada 4.400 rpm.