JAKARTA, KOMPAS.com – Kendaraan berat seperti truk barang kembali menjadi sorotan dalam isu lingkungan hidup.
Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI (Menko IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut bahwa kendaraan jenis ini menyumbang emisi karbon dioksida (CO?) dalam jumlah signifikan di Indonesia.
"Truk barang dan kendaraan berat menyumbang lebih dari 35 persen emisi CO2 nasional," katanya dalam akun Instagram resmi, Kamis (29/5/2025).
Lihat postingan ini di Instagram
AHY menekankan, angka tersebut bukan hanya berdampak terhadap kualitas udara, tetapi juga memperburuk kondisi kesehatan masyarakat dan mempercepat pemanasan global.
"Ini adalah menjadi penyebab masalah kesehatan yang serius dan memperparah pemanasan global. Krisis iklim adalah ancaman nyata bukan sesuatu yang bisa kita tunda-tunda lagi," kata dia.
Sebagai catatan, sektor transportasi memang jadi salah satu penyumbang emisi karbon terbesar, khususnya kendaraan berbahan bakar fosil yang beroperasi di jalan raya dalam jangka panjang.
Sehingga langkah pengurangan emisi dari kendaraan berat menjadi penting untuk mendorong transisi menuju transportasi yang lebih ramah lingkungan. Beberapa inisiatif, seperti elektrifikasi kendaraan niaga dan peningkatan efisiensi logistik, mulai didorong di berbagai negara.
"Pembangunan transportasi ke depan harus berorientasi pada keberlanjutan, tahan terhadap tantangan geografis, dan mampu menekan dampak perubahan iklim, tindakan hari ini menentukan masa depan Bumi Kita termasuk anak cucu kita," ujar AHY.
Baca juga: Uji Emisi di Jakarta Cuma 10 Menit dan Gratis, Begini Prosesnya
Sebelumnya, Managing Director WRI Indonesia, Arief Wijaya, menyampaikan Indonesia telah menyumbang emisi sebesar 1,05 miliar ton CO2e, dengan kontribusi utama berasal dari sektor pembangkit listrik sebesar 273 juta ton, transportasi 156 juta ton, dan industri 138 juta ton.
Secara khusus, kendaraan berat seperti truk dan bus menyumbang 35,6 persen dari total emisi transportasi darat, meskipun jumlahnya hanya sekitar 3,9 persen dari total populasi kendaraan nasional.
Data tersebut merujuk pada laporan Indonesia Road Transportation Emission and Calculation and Monitoring Tool yang dirilis oleh Kementerian Perhubungan dan WRI pada tahun 2024.
Di mana jumlah kendaraan bermotor nasional tercatat sebanyak 139.754.383 unit, dengan 6.327.814 unit di antaranya ialah kendaraan niaga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.