Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Truk Listrik di Indonesia: Tantangan dan Peluang

Kompas.com - 29/05/2025, 11:42 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Republik Indonesia, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengatakan bahwa untuk mencapai kemandirian energi, Indonesia harus beralih dari bahan bakar fosil impor ke energi terbarukan dalam negeri.

Salah satu jalur paling strategis adalah melakukan elektrifikasi di berbagai sektor, terutama transportasi.

“Oleh karena itu, kita harus melakukan dekarbonisasi melalui perubahan sistemik yang berani berupa model pengadaan, skema pembiayaan, dan pengembangan infrastruktur,” kata AHY dalam acara Indonesia Zero Emission Heavy-Duty Vehicle Summit 2025, Selasa (27/5/2025).

Baca juga: [POPULER OTOMOTIF] Suzuki Fronx Meluncur dan Diskon Tarif Tol 20%

AHY menyampaikan bahwa meski sama-sama kendaraan besar, jika dibandingkan dengan bus listrik, adaptasi truk listrik di Indonesia masih penuh tantangan.

Saat ini, Transjakarta sendiri sudah menggunakan sekitar 300 unit bus listrik untuk melayani masyarakat Jakarta.

Truk listrik Mitsubishi Fuso eCanter di GIIAS 2024KOMPAS.com/ JANLIKA PUTRI Truk listrik Mitsubishi Fuso eCanter di GIIAS 2024

Baca juga: Bedah Varian Suzuki Fronx GL, GX, dan SGX, Apa Saja Bedanya?

Namun, truk listrik masih belum terdengar wara-wiri di jalan.

Sekadar informasi, saat ini baru satu merek yang menjual truk listrik di Indonesia, yakni Mitsubishi Fuso.

Namun, hal ini juga masih terganjal oleh kendala harga yang tinggi.

Oleh karena itu, tidak hanya kesiapan infrastruktur yang menjadi tantangan, tetapi harga yang tinggi juga masih menjadi hambatan untuk truk listrik.

“Masih banyak tantangannya, harganya (truk listrik) masih mahal. Berapa kali lipat itu dari truk biasa? Mungkin dua kali lipat, harganya masih relatif tinggi. Oleh karena itu, perlu ada upaya insentif dan dukungan dari pemerintah agar saat ini bisa melakukan transisi,” katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau