Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subsidi yang Tidak Pasti Bikin Pasar Motor Listrik Jadi Terhambat

Kompas.com - 22/05/2025, 09:31 WIB
Selma Aulia,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri otomotif nasional saat ini tengah menghadapi berbagai tantangan besar. Mulai wacana relaksasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), dibukanya pintu impor untuk produk luar, hingga ketidakjelasan kelanjutan subsidi kendaraan listrik yang menghambat pertumbuhan pasar.

Sektor sepeda motor listrik terdampak ketidakpastian subsidi. Pada 2024, subsidi Rp 7 juta mendorong penjualan naik tajam dari 11.000 menjadi 63.000 unit. Namun, kuartal I 2025 penjualan turun drastis ke 2.000 unit, jauh dari target 200.000 unit, karena konsumen menunggu kepastian subsidi.

“Ketidakpastian mengenai kelanjutan subsidi sepeda motor listrik cukup kontraproduktif dan menciptakan kebimbangan baik untuk pelaku industri maupun konsumen. Kita sudah melihat bagaimana insentif di 2024 mampu mengakselerasi adopsi motor listrik. Tapi, yang lebih mendesak saat ini adalah kejelasan dari pemerintah. Apakah subsidi akan dilanjutkan atau tidak, keputusan itu penting untuk segera diumumkan,” ucap Raditya Wibowo, CEO & Founder MAKA Motors.

Baca juga: Honda Targetkan Pimpin Pangsa Pasar Sepeda Motor Listrik Global

“Jangan biarkan konsumen terus berada dalam ketidakpastian yang justru sangat menghambat pertumbuhan pasar motor listrik Indonesia. Kami sangat berharap pengumuman dan implementasi kebijakan subsidi yang jelas dapat dilakukan paling lambat pada semester pertama tahun 2025, sehingga momentum positif adopsi kendaraan listrik dapat terus terjaga,” kata dia.

Booth Maka Motors di PEVS 2025Dok. Maka Motors Booth Maka Motors di PEVS 2025

MAKA Motors, tetap memiliki keyakinan kuat bahwa produk-produknya akan terus diminati oleh konsumen Indonesia.

Kualitas yang unggul dan performa yang dirancang sesuai dengan karakter serta kebutuhan pengendara di Indonesia menjadi fondasi optimisme kami, terlepas dari kelanjutan program subsidi.

“Kami di MAKA Motors percaya bahwa sepeda motor listrik punya masa depan yang cerah. Produk kami, MAKA Cavalry, dirancang dengan kualitas dan performa yang sesuai dengan harapan masyarakat. Terlepas dari keputusan akhir mengenai subsidi, yang krusial bagi kami dan seluruh ekosistem adalah kejelasan kebijakan subsidi. Pemerintah harus segera memberikan kepastian,” ujar Raditya.

Raditya juga mengatakan, dengan adanya kejelasan, konsumen dapat membuat keputusan pembelian dengan lebih yakin, dan industri pun dapat merencanakan langkah ke depan dengan lebih baik.

Baca juga: Risiko Membeli Mobil Bekas Amerika: Apa yang Perlu Diketahui?

“Menunda kepastian sama dengan menunda potensi besar pasar kendaraan listrik nasional. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan pemerintah dapat memberikan kejelasan mengenai kelanjutan subsidi ini pada semester pertama tahun 2025, demi menjaga keberlangsungan pertumbuhan industri dan memberikan kepastian bagi konsumen,” ucapnya.

Bahkan, salah satu konsumen MAKA Motors yang sudah lama tertarik dengan motor listrik berharap pemerintah segera memberikan insentif kembali.

“Jujur, saya sebenarnya sudah lama tertarik dengan motor listrik. Selain irit, sepertinya juga lebih nyaman. Tapi, dengan ketidakjelasan insentif ini, jadi ragu mau beli sekarang atau nanti. Kalau memang ada subsidi lagi, lumayan bisa bantu banget. Pemerintah tolong segera kasih kepastian dong, biar kami yang pengen beralih ke motor listrik ini nggak terus-terusan nunggu," ucapnya.

Maka dari itu, kepastian subsidi motor listrik bisa jadi kunci untuk menjaga momentum dan mendorong adopsi kendaraan ini di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau