Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Aman Pengereman Motor Matik untuk Pemula

Kompas.com - 17/05/2025, 10:42 WIB
Muh. Ilham Nurul Karim,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Mengendarai motor matik memerlukan pemahaman dasar mengenai pengereman.

Sebab, penggunaan rem yang kurang tepat, terutama saat kecepatan tinggi atau di kondisi jalan tertentu, dapat meningkatkan risiko tergelincir atau kecelakaan.

Salah satu hal krusial yang kerap diabaikan pengendara pemula adalah perbedaan fungsi antara rem depan dan belakang.

Baca juga: Agar Mesin Awet, Begini Cara Memilih Oli Sesuai Spesifikasi Mobil

Menurut Agus Sani, Head of Safety Riding PT Wahana Makmur Sejati, pengendara motor matik wajib memahami bahwa kedua rem memiliki peran berbeda namun saling melengkapi.

"Rem depan punya daya cengkeram lebih kuat karena menopang bobot sepeda motor saat melaju. Sementara rem belakang berfungsi untuk membantu menstabilkan laju kendaraan. Jadi, penggunaannya harus seimbang, tidak bisa hanya salah satu," kata Agus kepada Kompas.com, Jumat (16/5/2025).

Ilustrasi mengerem motor.Astra Motor Ilustrasi mengerem motor.

Agus menjelaskan, saat motor bergerak dan dilakukan pengereman mendadak, beban kendaraan otomatis akan berpindah ke bagian depan.

Karena itu, rem depan memang menjadi komponen utama untuk memperlambat laju motor secara efektif.

Namun, bila digunakan secara berlebihan tanpa keseimbangan dengan rem belakang, justru berisiko membuat roda depan terkunci dan pengendara terpental.

Baca juga: Diskon Motor Bebek dan Sport Honda Tembus Rp 6,5 Juta pada Mei 2025

Di sisi lain, rem belakang memiliki karakteristik lebih lembut dan stabil.

Fungsi utamanya bukan untuk menghentikan motor secara drastis, melainkan membantu menyeimbangkan dan menjaga posisi motor tetap lurus, terutama saat melintasi jalan licin atau menurun.

“Kesalahan umum yang sering dilakukan pemula adalah menarik rem belakang saja, karena dianggap lebih aman. Padahal, itu bisa membuat pengereman jadi kurang efektif dan memperpanjang jarak berhenti,” ujar Agus.

Untuk itu, ia menyarankan agar pengendara motor matik membiasakan menggunakan kedua rem secara bersamaan, dengan porsi sekitar 60 persen pada rem depan dan 40 persen pada rem belakang.

Teknik ini disebut kombinasi pengereman dan menjadi prinsip dasar dalam pelatihan safety riding.

Agus juga mengingatkan bahwa motor matik modern banyak yang sudah dilengkapi dengan teknologi Combi Brake System (CBS), yang secara otomatis membagi tekanan rem saat tuas kiri (rem belakang) ditekan.

Meski begitu, pengendara tetap harus memahami prinsip dasar pengereman agar dapat bereaksi dengan benar dalam situasi darurat.

“Teknologi memang bisa membantu, tapi tetap kembali pada teknik dan kesadaran si pengendara. Jangan sampai bergantung penuh pada fitur tanpa memahami cara kerjanya,” kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau